Bab 778

“Baiklah, kita akan berbicara lagi besok.” Kemudian Raditya melompat keluar jendela. Arya mengerutkan kening, tetapi tidak menghiraukannya seolah–olah dia tahu baliwa pria itu tidak akan menemui ajalnya.

Arya tidak merasakan sesuatu yang aneh tentang dirinya akhir–akhir ini, tetapi semua orang di sekitarnya memperhatikan perubahan dalam dirinya. Dia menjadi lebih acuh tak acuh, dan bahkan ketika dihadapkan dengan hal–hal yang seharusnya membuat dia marah, dia hanya menanggapi dengan tenang tanpa banyak gejolak emosi.

Raditya kembali ke kamarnya dan menyandarkan kepalanya di lengan, tetapi dia tidak bisa tidur meskipun tubuhnya merasa kelelahan. Dia masih merasa bahwa masalah dengan Arya sangat penting, dan dia harus menyelidiki masalah ini untuk mencari tahu apa yang menyebabkan sahabatnya bersikap sangat dingin..

Keesokan paginya, Raditya sengaja pergi ke vila untuk sarapan. Meskipun sikapnya terlihat agak tidak sopan, dia tetap duduk di seberang Arya dan mengamatinya dengan tatapan berani.

Arya tidak merasa terganggu dan hanya melirik dengan cuek sambil melanjutkan sarapannya dengan elegan.

“Kamu di sini, Raditya,” ucap Marina sambil mendekat dan menyapa Raditya.

“Halo, Nenek. Lama tidak bertemu,” jawab Raditya, membalas salamnya dengan sopan.

“Ya, lama tidak bertemu! Kamu masih tampan seperti biasanya,” Marina memuji sebelum dia melanjutkan bertanya, “Apa kakekmu schat?”

dia sehat dan masih beraktifitas seperti biasa.”

kenapa kamu tidak mengajak Raditya jalan–jalan setelah sarapan? Kalian kan sudah lama tidak bertemu.”

harus diurus dan tak punya waktu

saran itu.

berkata kepada Marina, “Tidak masalah, Nenek. Saya

sesuatu yang ingin saya ditanyakan padamu,” Marina memanggilnya ke samping di sisi

ada yang tidak beres dengan cucu

ini.”

juga memperhatikan itu, Nenek.”

lagi. Dia bahkan tidak terlihat bersemangat tentang pernikahannya, dan dia hanya

sekali.”

kapan perubahan

1/2

masih memeluk saya dengan gembira dan bertingkah sepeni anak manja, tapi sekarang, sepentinya dia balikan tidak sabar ketika saya berbicara lebih dari dua kalimat. Oh, sedihnya!” Marina juga merasa sangat

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255