Bab 779

Kecuali dia dan istrinya, tidak ada orang lain yang tahu tentang ini.

Malam harinya, sebuah pesawat pribadi mendarat di Bandara Internasional Florasia.

Ketika mereka keluar dari handara itu, mobil–mobil yang akan mengantarkan mereka sudah ada di sana. Tasya satu mobil dengan Elan, sementara Salsa dan Maya masuk ke mobil lain. Salsa tidak bisa menalian air matanya ketika dia merasakan angin malam negara ini di wajahnya karena dia merasa seolah–olah ada sedikit ikatan di udara.

Salsa menghirup udara yang sama dengan Arya di negara ini dan dia akan secepatnya bertemu Arya.

Dengan penuh pertimbangkan Maya memberi Salsa sapu tangan dan menghiburnya. Jangan menangis, Salsa. Kamu akan secepatnya bertemu Tuan Muda Arya.”

“Terima kasih.” Salsa menahan kesedihan di dalam dirinya. Tidak ada yang bisa memahami perasaannya saat itu. Kegembiraan ketika tidak lama lagi dia akan melihat Arya dan juga keputusasaan yang akan terjadi ketika dia menyaksikan pernikahan Arya.

Diselimuti dengan malam yang gelap, Horasia cukup ramai dan tampak asing. Mobil–mobil itu menuju cakrawala di kejauhan.

Akhirnya mereka tiba di vila tempat para tamu akan menginap setelah dua jam perjalanan. Di bawah langit malam, vila itu tampak megah dan besar seolah–olah vila itu adalah binatang besar yang berjongkok di tanah.

juta hektar dan

yang mirip dengan kastil dan istana. Dengan luas taman membentuk pola tambal sulam di malam hari. Ini jelas bukan vila orang kaya

Tuan Muda Arya sangat kayal” Maya

disiapkan sebelumnya, Tasya meraih tangan Elan dan berbisik di telinganya, “Kediaman Keluarga William terasa seperti istana kuno bagi saya.”

sistemnya cukup ketat di sini dan perbedaan kelasnya jugang terlihat

tercengang. Dia lebih terbiasa dengan

kemudian berbalik untuk melihat Salsa dan berkata, “Salsa, kamu bisa beristirahat untuk hari

melakukan sesuatu yang gegabah.” Salsa mengangguk seperti yang

bagi Tasya. Meskipun dia hampir tidak bisa menahan keinginannya sekarang, dia

pintu mereka. Elan membuka pintu dan melihat Raditya berdiri di pintu masuk. Dengan sangat terkejut, Elan segera memeluk sahabatnya itu dan Raditya juga memeluknya kembali

1/2

bersikap satu sama

menyapa Tasya,

Tasya juga akrab

ada yang tidak

“Apa itu?”

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255