Ruang Untukmu

Bab 856

Mereka menghentikan mobil, dan Teddy membukakan pintu untuk Anita. “Kita sudah sampai, Nona Maldino. Ikuti saya.”

Anita membuka sabuk pengamannya dan turun dari mobil. Kakinya lemas, dan dia langsung memegang pintu mobil. Teddy memberi waktu untuknya beradaptasi, dan menuntunnya ke suatu tempat. “Kita ada di mana, Teddy?” bisiknya.

“Maaf, saya tidak bisa memberitahu. Yang bisa kamu tahu tempat ini akan menjadi rumahmu untuk sementara. Tempat yang aman.” Teddy bisa menjaga rahasia apabila menyangkut hal ini.

Anita tidak bertanya lagi. Dia mengamati sekeliling sambil berpikir semua ini akan menjadi sangat menarik dan menyenangkan, walaupun lingkungannya tidak sempurna. Kamar untuk Anita juga juga terasa sesak, hanya ada jendela. Dia berkedip. Kamar mandi di rumah saya lebih besar daripada kamar ini.

bisa pulang nanti setelah semuanya kembali tenang,

tertawa kecil dan

lurus lalu belok ke kiri. Di sana ada

Rupanya tempat ini lebih

darinya. Hanya orang–orang berpangkat seperti dia yang memiliki

kamar mandinya. Saya tidak terbiasa dengan

saja ke kanan. Kamar

menggunakan kamar mandinya. Setelah itu dia membuka lemari dan melihat banyak pakaian di sana. Darwanti sudah menyiapkan tumpukan

langkah kaki dari dalam sebelum seseorang membuka pintu. Matanya terbelalak terkejut ketika

dan sehelai handuk terlilit di lehernya. Tetesan air jatuh dari rambutnya, dia setengah telanjang dari pinggang ke atas. Tulang selangkanya tampak tajam, dadanya bidang, dan otot perutnya jelas terlihat. Ada beberapa bekas luka, tetapi tampak kekar

waktu yang

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255