Ruang Untukmu

Bab 862 

Ruang Untukmu

Bab 862

“Oh, tentu saja. Saya akan melakukan apapun yang kalian perlukan.” Anita menyisir rambutnya dengan jari- jari tangannya dan mengatupkan bibirnya bersamaan sebelum bertanya pada kedua laki-laki di hadapannya itu, “Bisakah saya minta waktu sejenak untuk berias?”

“Nona Maldino sudah terlihat sangat cantik meskipun tanpa riasan wajah. Saya rasa Nona sudah tampak cantik,” Teddy seketika memujinya.

Jodi pun segera ikut berkomentar. “Benar, Nona terlihat cantik. Nona tidak perlu memakai riasan sama sekali.”

Anita tertawa malu-malu. “Benar? Baiklah kalau begitu. Bagaimana saya harus berpose?”

“Nona bisa duduk saja di sofa sambil membaca buku dan kami akan mengambil beberapa gambarmu. Akan lebih bagus apabila unggahannya sederhana seperti keseharian Nona.”

Anita mengambil buku dan berpose natural sambil menyematkan senyum alami menghadap ke kamera. Kemudian, dia mengangkat cangkir dari meja di sampingnya dan berpose dengannya. Tak lama kemudian, dia asyik menjalani proses pemotretan yang menyenangkan dan sedikit narsistik.

Di tengah-tengah pemotretan, Anita bisa merasa kalau Raditya, yang duduk di meja di seberangnya, juga sedang memandanginya. Wajahnya bersemu merah jambu, memperlihatkan sensasi malu-malu pada dirinya

bangkit Teddy tiba-tiba membungkuk dan berbisik, “Nona Maldino, apabila memerlukan obat tertentu dan enggan meminta

terheran-heran. Dia tidak mengerti apa

“Pengobatan? Pengobatan apa?”

obat… untuk menyembuhkan itu…” Teddy tergagap-gagap lalu menyikut Jodi. “Kamu saja

Jodi juga memerah. Setelah menatap mata Anita yang penasaran, dia mengambil napas dalam-dalam dan menjelaskan, “Jadi begini, Nona Maldino. Kami sudah melihat rekam medis Darma

Nona adalah hal

bersamanya? Dia pura-pura menjadi laki-laki polos dalam

tajam juga terpaku padanya. Tatapan itu berasal dari laki-laki yang ada

bajingan tengik itu membuat Anita memancarkan aura kedengkian terhadapnya. Saat merasakan tatapan tajam dari orang

mengalihkan pandangannya, dan ekspresinya tampak seolah

dan menyeruput teh dengan

napas dalam-dalam. “Saya tidak perlu obat apapun, tetapi terima kasih atas perhatian kalian. Darma dan saya tidak pernah melakukan

Jodi sama-sama memerah. Mereka bertanya karena khawatir kepadanya, tetapi sekarang,

ucap Teddy sambil tersenyum dan

Teddy secepat kilat keluar kamar dan

dan akal sehatnya seakan menghilang sejenak dari kepalanya saat bertanya pada Raditya, “Apakah kamu percaya pada

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255