Bab 950

Raditya menghabiskan malam itu penuh siksaan akan tubuh yang hangat, lembut, dan harum dalam pelukannya.

Di sisi lain, Anita sama sekali tidak menyadari apa yang terjadi hingga sinar mentari pagi bersinar menembus jendela. Hari ini adalah hari cerah yang langka. Terbangun oleh sinar matahari pagi, dia membuka matanya, ingin mengubah posisi tidurnya karena tubuhnya sedikit kaku. Namun, begitu dia berbalik, dia langsung terkesiap ketakutan. Dia dan Raditya begitu dekat sehingga wajah mereka hampir saling menempel. Terkejut, dia nyaris terjatuh dari tempat tidur. Dia dengan cepat duduk dan menatap pria yang sedang tidur miring di sebelahnya.

Pria itu kemudian membuka matanya juga. Pupil matanya gelap dan dalam, namun matanya merah, seolah- olah dia baru saja bangun setelah bergadang.

Anita tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya padanya dengan prihatin, “K–Kenapa matamu begitu merah?”

“Bagaimana menurutmu?” Raditya meletakkan tangannya di belakang kepala sambil menutup matanya dengan tenang.

Dia langsung tercengang. Apa hubungannya ini dengan saya? Mengerjapkan matanya, dia bertanya dengan sedikit muram, “Apa yang telah saya lakukan padamu?”

melanjutkan tidurnya, namun dia menemukan waktu

bisa tidur karena saya melakukan sesuatu padanya tadi malam? Dia hanya merasa hangat dan nyaman dalam tidurnya tadi malam, tetapi dia tidak ingat apa yang telah dia lakukan pada Raditya atau apakah dia telah menyentuh tubuh pria itu. Meski begitu, kini setelah dia memikirkannya, dengan mereka berdua tidur dengan tubuh saling menempel, dia mungkin telah menyentuh apa yang seharusnya tidak dia sentuh secara tidak sengaja. “S–saya tidak bermaksud begitu. Tidurlah. Saya bangun sekarang,” katanya sambil hendak

pria itu tiba–tiba meraih lengannya dan menarik Anita kembali ke bawah selimut, menahan Anita dengan lengannya di dada wanita itu. “Ini masih pagi. Tidurlah dengan saya sebentar lagi.”

di dadanya. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mendorongnya, berkata, “Kamu keterlaluan, Raditya.”

pria itu

seharusnya tidak saya sentuh tadi malam? Saya tidak punya

membiarkan Anita menyandarkan kepalanya di lengannya sambil melingkarkan lengannya yang lain di pinggang wanita itu. “Jangan bergerak. Tidurlah dengan saya selama setengah jam

Anita menegang. Dia tidak punya pilihan selain memohon padanya, mengatakan, “Raditya,

menjawabnya; yang bisa dia

berat.

dari pelukannya. Namun, begitu dia menggeliat, dia

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255