Bab 951

Anita menatap laki–laki ini dengan agak bingung. Kemudian, air mata yang sudah dihapusnya kini mulai bercucuran tak terkendali, membasahi selimut.

Raditya meraih gerendel pintu dengan kuatnya seakan ingin menarik pintu kayu itu dari kusennya. Namun, akhirnya, dia melangkah keluar dan menutupnya tanpa berkata apapun.

Di sisi lain, pikiran Anita kusut. Dia duduk di tempat tidur di belakangnya, larut dalam kesedihan mendalam.

Dua jam kemudian, Teddy dan Jodi muncul di depan penginapan, sudah membersihkan tanah longsor tadi malam. Pada saat ini, mereka berada di sini untuk menjemput Anita atas perintah Raditya.

Anita dengan sedih mengikuti Teddy dan Jodi keluar dari penginapan itu. Walaupun tetap tampil cantik, dia terlihat lesu, seolah telah dianiaya dan dicambuki oleh sesuatu yang tidak terlihat.

“Nona Maldino, kami telah menerima perintah bahwa kami dapat mengantar Nona kembali ke Andara dengan aman. Mohon bersama kami untuk mengemas semua barang milik Nona. Kita akan ke bandara sore ini,” Jodi berkata dengan enggan.

Anita mengangguk. “Baiklah. Terima kasih.”

Ini memang sudah tugas kami.” Teddy menatapnya dengan penuh simpatik. Saya kira Anita dan Raditya akan bisa bersama lagi bila kita mendorong Anita menemui Raditya. Tetapi kini, tampaknya situasi malah memburuk. Raditya memerintah kami untuk mengantar Anita ke Andara, sementara keberadaannya entah di mana.

menetap di sini selama dua bulan, tetapi

hidupnya tidak

perlu begitu, Bu. Saya hanya ingin kembali ke rumah dan

tak masalah. Kita bicarakan nanti saja ketika kamu sudah tiba

penerbangan ke Andara. Duduk di kabin kelas pertama, Anita terus memerhatikan penumpang yang masuk ke dalam pesawat. Ketika dilihatnya pramugari pesawat menutup pintu kabin, kekecewaan terbersit dalam

matanya.

dekat Anita.

Mereka

landas. Karena misi perlindungan terhadap Anita sudah berakhir, kehidupannya pun kembali ke normal. Dia adalah anak perempuan Keluarga Maldino. Ibunya mengelola perusahaan terbuka yang terdafta dalam pasar saham yang bernilai lebih dari 14 trilyun, sementara ayahnya adalah pejabat pemerintah yang berpengaruh. Sebagai anak tunggal, Anita

VIP, Anita melihat orang tuanya tengah berdiri menunggu. Sambil memegang buket bunga, Darwanti terharu bahagia; dia berlari menyambut Anita dan memeluknya,

Ibu.” Anita memeluk dan menepuk punggung

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255