Bab 997

Alvian segera bersembunyi di belakang Raditya saat Mukhtar, yang berada di depan, berbalik dengan tatapan mengancam sebelum mengarahkan senjatanya ke arah mereka.

Baku tembak lain mendekat, dan Mukhtar merasakan bahwa keadaan telah memburuk, jadi dia harus kabur terlebih dahulu. Namun, dia berbalik di tengahtengah dan berteriak dengan garang. Saya akan mengingat wajahmu!

Raditya meninggalkan Alvian dalam kepengurusan timnya di belakang sebelum melihat helikopter Mukhtar perlahanlahan naik dan bergegas mengejarnya.

Pak Raditya, kembalilah!

Pak Raditya, berhentilah mengejarnya!

Raditya, apa kamu sudah gila?

tanpa ragu–ragu. Dia mencengkeram

ikuti. Kita harus menyelamatkannya.”

takut meskipun dia berada di dalam helikopter. Mukhtar, di sisi lain, hendak menelepon seseorang ketika dia menemukan tamu tak terduga di dalam helikopter, dan ternyata pemuda itu. Dia mengambil pistolnya dan menembakkannya serta menghancurkan pintu kokpit pilot. Di sisi lain, Raditya melihat ke arah ketinggian dan langsung menembak pilot. Setelah pilotnya

dia mengarahkan senjatanya ke arah kepala Mukhtar. “Siapa kamu?”

Namun, dia tidak membidik kepalanya. Sebaliknya, Mukhtar ditembak di bagian bahu karena dia tidak ingin pria ini langsung mati. Dia ingin pria

ingin Mukhtar melihat dirinya sekarat dalam keadaan sadar.

tinggi dan menyebabkan ledakan besar. Dia tersandung dan jatuh ke dalam semak–semak. Dia menyadari bahwa

matanya saat melihat air yang deras serta bebatuan mendekat, dan bayangan Anita melintas di benaknya. Dia mengabaikan rasa sakitnya dan merayap ke sebuah batu di dekatnya, berjongkok, dan mencengkeramnya dengan erat saat air hujan dan bebatuan

mengantar Alvian ke mobil untuk beristirahat sebelum longsor. Kemudian mereka mendengar keributan besar, dan

apa ada gempa

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255