Ruang Untukmu

Bab 1036 

Bab 1036

Ranti hanya minum segelas jus karena misinya malam itu adalah untuk membuat Raisa melampiaskan kekesalannya. Dia tau perjalanan Raisa yang jatuh cinta pada Yanuar selama ini, jadi dia mengerti rasa sakit hati Raisa.

Kring— Kring— Telepon rumah di kantor Wakil Presiden berdering.

“Halo,” sapa Rendra sambil mengulurkan tangan untuk mengangkatnya.

“Bagaimana bisa kamu belum pulang kerja?” Suara Valencia terdengar khawatir.

“Saya akan pulang sebentar lagi. Apa ada yang bisa saya bantu?” tanyanya sambil mengerutkan alis.

“Apa kamu merasa kesepian, Rendra? Saya tahu kamu selalu sendirian. Saya bisa menemanimu jika kamu tidak keberatan.” Nada bicaranya penuh dengan isyarat.

“Tidak, terima kasih. Kamu harus pulang dan beristirahat lebih awal,” tolaknya dengan tenang.

“Rendra, tidak bisakah kamu bersikap baik pada saya? Apa saya tidak cukup baik untukmu? Banyak pria yang tertarik pada saya, tapi saya hanya menginginkanmu.” Suaranya yang menyakitkan diwarnai dengan air mata.

“Kamu bisa mencoba menerima pria lain. Jangan buang–buang waktumu bersama saya.”

“Bagaimana dengan Raisa? Hubungan seperti apa yang kamu miliki dengannya? Apa kamu punya perasaan padanya?” tanya Valencia.

hanya antara kita berdua, jadi jangan

kamu menghindarinya, saya semakin tertarik.

Saya tidak tertarik untuk membahas hal lain. Sampai jumpa.” Rendra menutup

menarik napas dalam–dalam dan memeriksa arlojinya. Saat itu sudah pukul 9.30

dia harus

adalah panggilan dari kakaknya. “Hei, Starla,”

Ibu besok. Mereka akan membicarakanmu

untuk mereka,”

di rumah teman sekelasnya.”

itu sedikit menyipit. “Teman sekelasnya laki–laki atau perempuan?”

teman sekelas laki–laki, dia berada di luar kendali kita pada usianya sekarang ini. Raisa bukan lagi anak kecil,” kata Starla sambil tersenyum di

memegang ponsel dengan tangan lainnya. Ketika tatapan dinginnya akhirnya bangkit, dia mengangkat telepon

mendengar ponselnya berdering. Dengan tetap menjaga semangatnya, dia berkata, “Ranti, ponsel

Ranti mengulurkan tangan dan mengambil ponsel dari tas Raisa untuk memeriksa identitas si penelepon. “Pamanmu menelepon. Apa kamu mau

atas meja lagi dan

mabuk.

menjawab telepon

menawan terdengar dari ujung telepon dan Rendra langsung menyadari bahwa bukan Raisa yang mengangkat telepon itu.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255