Bab 1037

“Pamanmu bersikeras menjemputmu dan saya tidak berdaya untuk

menghentikannya!” seru Ranti dengan putus asa. “Omong–omong, kenapa kamu punya paman? Bukankah ibumu anak tunggal? Apa dia paman kandungmu?”

Raisa menopang wajahnya yang memerah dan membuka sepasang mata mabuknya sambil cekikikan. “Saya punya paman, yang sangat… sangat tampan! Yah, dia bukan paman kandung saya, tapi dia baik pada saya…”

Ranti kebingungan dengan jawaban Raisa. “Kalau begitu, apa saya bisa menyerahkanmu padanya? Dia bukan orang jahat, kan?”

Hah? Dia…” Raisa menggelengkan kepalanya dan mengerucutkan bibir merahnya. “Saya tidak bisa mengungkapkan siapa dia… Dia tidak mengizinkan saya untuk menyebutkan identitasnya di depan umum…”

Ranti kehabisan kata–kata. Sepertinya dia perlu mengamati paman Raisa sebelum membiarkan Raisa pergi. Bagaimana bisa dia membiarkan pria itu membawa pulang Raisa yang mabuk jika dia bukan paman kandungnya? Sementara itu, sebuah sedan hitam yang dikawal oleh tiga kendaraan offroad hitam melaju ke arah pemukiman ramai di sekitar kota dari arah Gedung Putih.

Kendaraan itu berhenti total tepat di depan bar koktail.

pintu jok penumpang yang dibuka terdengar segera setelah

mari kita antar Nona Raisa!” kata pengawal itu kepada pria yang keluar dari

sendiri karena Raisa kemungkinan besar sangat mabuk. Dalam perjalanan ke sini, dia memikirkan alasan mengapa wanita itu mabuk. Apa dia mengalami kesulitan di tempat magangnya hari

dengan cepat melangkah masuk. Pencahayaan di bar menciptakan suasana yang sangat sentimental. Lampu sorot perlahan–lahan menyapu para pelanggan sementara anak-

terlihat bergerak mengikuti musik, mengobrol

masuk utama. Karena dia sedang menunggu kedatangan seseorang, dia akan memberikan perhatian khusus kepada

masuk. Pembawaan mereka mengingatkannya pada pengawal pribadi

jasnya, cahaya remang–remang tidak bisa menyembunyikan wataknya yang

Ranti menyadari pria itu menatap meja mereka, dia mendekati mereka dengan langkah mantap. Saat

merasakan auranya yang kuat dan samar–samar melihat sosoknya. Namun, ketika pria itu mendekati mereka,

Raisa, yang sedang terbaring di meja, tidak yakin apakah dia sedang tidur atau mabuk. “Halo, saya pamannya Raisa. Saya akan membawa dia pulang sekarang,” kata pria itu

dia pernah melihat Rendra sebelumnya, namun dia yakin bahwa pria ini bukan seorang selebriti… Dia… Dia terlihat seperti… Di mana saya melihat

tetap aman, dan juga dua pengawalnya yang galak. Jika sesuatu terjadi pada Raisa, Ranti akan bersalah seumur

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255