Ruang Untukmu

Bab 1053

Raisa menatap dengan malu ketika pria itu datang ke arahnya. Jubah malam sutra yang pas itu membuatnya terlihat tinggi dan ramping sambil menunjukkan garis halus sosoknya. Selain itu, jubahnya agak terbuka, membuat tulang selangkanya yang bergaris tajam dan leher serta bahunya yang tampak sempurna samar–samar terlihat. Saat ini, Rendra tampak seperti binatang buas yang menarik, namun berbahaya yang berjalan–jalan santai di wilayahnya sendiri.

Raisa tidak pernah mengira dia akan bertemu dengan Rendra di koridor pada jam selarut ini. Setelah menggigit bibirnya dengan panik sesaat, Raisa tergagap, “S–Saya turun ke bawah untuk minum. Saya akan kembali ke kamar saya sekarang!” Kemudian, dia berjalan ke arahnya.

Koridor itu luas, tetapi tampak sempit ketika dia berjalan melewati Rendra.

Tiba–tiba, sebuah tangan besar mencengkeram pergelangan tangan Raisa dan menekannya ke dinding dengan kekuatan yang luar biasa, mengangkat tangan kirinya dengan sikap menyerah. Pria itu meraih pergelangan tangan Raisa dengan satu tangan sambil meletakkan tangan lainnya. di bahunya. Dalam sekejap, jarak mereka hanya beberapa sentimeter dari satu sama lain.

ketika dia menatap Raisa. Seolah–olah hasratnya telah terusik untuk waktu yang lama,

akan meledak kapan saja, menyebabkan detak jantung

yang membuatnya kurang tidur ini muncul di hadapannya secara sukarela. Apa dia membiarkan dirinya menjadi mangsa predator? Apa dia

…” Raisa hanya bisa menangis sedih saat tangannya terasa sakit dalam

menyadari bahwa dia masih memegang pergelangan tangan Raisa. Dia melepaskan cengkeramannya, tetapi ketika Raisa mengira pria itu akan melepaskannya, Rendra memegang dagu Raisa dengan jari–jarinya. Detik berikutnya, Rendra mencium bibirnya, seolah

pertamanya adalah mereka tidak bisa melakukan ini. Ini salah. Ini tidak

itu tak tergoyahkan seperti gunung, dan bibirnya penuh dengan aroma anggur mint. Baru saat itulah Raisa menyadari

berbahaya. “Rendra Hernandar …” Raisa

sementara sosoknya yang tinggi menjulang di atas Raisa seperti bayangan. Dadanya naik turun, dan dia menatap wanita di lengannya dengan tatapan

matanya.

Raisa menggigit bibirnya sambil

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255