Bab 1145 Tekanan Tambahan

Rendra menggosok matanya. Benarkah? Apa saya terlihat mengerikan?

Raisa menggelengkan kepalanya. Sebenarnya dia tidak terlihat buruk. Itu hanya membuat matanya tampak semakin dalam. Tetap saja, dia merasa tidak enak karena Rendra harus begadang.

Saya akan memberimu pijatan.” Raisa memijat pelipis Rendra karena para pelayan belum. membawakan sarapan.

Emir melirik dan melihat mereka berdua menatap satu sama lain dengan penuh kasih sayang tanpa memedulikan jiwanya yang malang dan kesepian.

Rendra tersenyum selagi dia menikmati pijatan yang menenangkan, dan lesung pipinya muncul.

Melihat penampilannya saat ini membuat Raisa senang. Dia senang melihat senyum Rendra, yang begitu halus dan menghipnotis.

Sinar pagi bersinar melalui jendela, dan wajah Raisa yang tanpa riasan bersinar begitu jelas, bahkan bulu halusnya pun bisa terlihat. Kulitnya yang putih tampak bersinar di bawah cahaya.

Bibirnya sedikit terbuka, membuatnya terlihat sedikiit memesona saat dia memanggil Rendra tanpa kata.

untuk memedulikan siapa pun di ruangan itu sekarang. Tangannya yang besar terulur untuk

tangannya dengan malu–malu dan melemparkan pandangan

Dia menggigit bibirnya dan memelototi pria di sampingnya. Bukankah hal–hal semacam ini seharusnya dilakukan di

disajikan tepat

Raisa mendengar betapa padatnya jadwal Rendra, dia mengerjapkan

itu adalah dirinya, dia akan kelelahan setelah satu rapat saja,

banyak rapat,” Raisa mau

lain yang melapor kepada Pak Rendra. Yang harus dia lakukan

Rendra. Dia

bersama Raisa.

malam dengannya dan dengan cepat berkata, “Tidak, tidak apa–apa. Pekerjaan lebih penting.

akan mengosongkan jadwal makan malam Anda,”

perlu menemani saya, sungguh. Kamu memiliki banyak pekerjaan

orang yang paling penting baginya, jadi pekerjaan

ke samping dan saling bertatapan dengan sepasang mata riang itu. Bahkan dia bisa melihat kasih sayang

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255