Bab 1211 Promosi

“Saya tak percaya! Apakah Pak Sofyan dan Julian Gideon …”

Qiara juga bingung. Yang satu adalah pewaris Grup Sofyan, yang lain adalah aktor pemenang penghargaan yang masih begitu muda, tetapi keduanya tidak pernah terdengar dekat dengan perempuan manapun. Bila kedua laki–laki tampan ini selalu bersama, sudah barang tentu menjadi kisah cinta sejati.

Dia mengarang seluruh kisah itu dalam kepalanya sambil mengkhayalkan romansa yang mungkin terjalin di antara dua laki–laki ini sebelum sebuah gagasan muncul. Menimbang kedekatan dengan Nando, saya yakin akan bisa mendapatkan tandatangan Julian!

Qiara tidak sabar lagi untuk menyelesaikan pekerjaannya dan segera pergi.

Akhirnya, selesai juga. Dia berhasil mendapatkan nomor pribadi Nando pagi ini, dan menunggu sampai semua rekan kerjanya pulang sebelum meneleponnya sambil memijiti betis.

“Halo?” Suara Nando terdengar.

“Ini saya, Qiara. Apakah sudah menyelesaikan pekerjaan saat ini, Pak Sofyan?” Dia memperkenalkan diri terlebih dahulu, karena Sofyan terlihat enggan saat dia meminta nomor pribadinya pagi ini, dan menduga bila laki–laki itu tidak merasa perlu menyimpan nomor Qiara.

“Saya beri kamu waktu lima menit untuk sampai ke air mancur,” katanya sebelum menutup telepon.

Qiara meraih tasnya dan menghambur. Dia meninggalkan gedung melalui salah satu pintu keluar di samping dan langsung menuju ke area air mancur. Kilau senja hari membuat air mancur berpendar seperti pecahan berlian. Tampak berkelip–kelip dalam sorot cahaya, dan patung putri duyung di tengah terlihat seperti memiliki selubung keemasan yang menutupinya.

mancur. Qiara berlari kecil mendekati dan membuka pintu bangku penumpang depan.

tampak tengah tenggelam dalam pikirannya dengan satu lengannya bersandar

untuk pulang hari ini,

Pak Sofyan?” tanya

malam bersama

mengangguk. “Oh, baiklah! Kamu mentraktin saya malam ini, tetapi lain waktu

meliriknya. “Yakin kamu akan membayari saya nanti?”

catatan setiap makanan yang kamu beli untuk saya. Saya tidak akan memanfaatkanmu!” Qiara adalah

mobil dan melaju. Betisnya masih terasa

memijat-mijat bahunya. Dia begitu lelah setelah

meliriknya sekali lagi. Sudah patut dikagumi perempuan muda dan manja seperti dia bisa tahan berdiri di lobi sepanjang

bekerja sebagai

pernah bekerja sebagai asisten

besok dan seterusnya, kamu menjadi asisten pribadi saya.” Nando mempromosikannya; Qiara lompat dari bekerja di meja garis depan menjadi asisten

Nando.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255