Bab 1217 Pulang

Saat masuk ke dalam mobilnya, Bianca berpura–pura merasa dadanya nyeri dan bertanya, “Hari ini saya merasa tidak enak badan, Qiara. Bisakah saya duduk di depan?”

Yeah. Lagipula saya tidak ingin duduk denganmu. Jika kamu duduk di depan, saya bisa menguasai kursi belakang. “Iya, silakan.” Qiara duduk di belakang.

Nando menatap Bianca sebentar lalu mengalihkan pandangannya ke wajah Qiara dari kaca spion, dan kemudian menyalakan mesin.

Dengan manis Bianca memberitahu Nando lokasi rumahnya. Dia pun menghidupkan GPS dan segera melesat ke Kediaman Shailendra. Sepoi angin berhembus melalui jendela mobil yang diturunkan, membuat rambutnya berkibar–kibar. Dia merasa dirinya terlihat sangat cantik dengan rambut yang melayang–layang di udara, dan terus menunjukkan ekspresi wajah. menggoda pada Nando. Ah, dia sangat seksi bahkan ketika mengemudi. Jantungnya berdebar–debar.

Qiara bersandar di jendela mobil, mengantuk. Lampu neon yang dilewati hampir menghipnotis dan membuatnya tertidur.

Nando menyalakan musik, kemudian meletakkan tangannya kembali ke setir mobil. Bianca mengamati tangannya, membayangkan bagaimana rasanya apabila tangan itu menyentuh tubuhnya. Dia pun terangsang.

rumah, dan Nando menghentikan mobil tepat di luar gerbang. Bianca kecewa karena waktu bersama mereka berakhir

Nando menunggu Qiara untuk turun juga. Hei, kenapa dia lama sekali? Nando berbalik dan

mobil dan membuka pintu belakang, tetapi seseorang merosot, dan

pada leher Nando,

erat.

itu Bianca melihat Nando memeluk Qiara. Satu tangannya menempel pada pinggul dan tangan lain pada punggung bagian bawah. Qiara melingkarkan lengannya pada leher Nando, dan wajah mereka

kalinya seseorang menggendongnya dengan

segera berpijak di tanah dan terhuyung–huyung jatuh

bagian belakang kepala Qiara dan menariknya ke samping sebelum menutup pintu mobil.

sempat

mobil dan berbelok sebelum menghilang

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255