Bab 1253 Kecemburuan

“Itu benar! Kamu lebih cocok menjadi nyonya muda di Keluarga Sofyan daripada dia!”

Berkat pujian dari teman–temannya, Lina merasa sedikit bersemangat. Dirinya memang sangat percaya diri. Dia memfokuskan pandangannya pada Qiara, yang tengah duduk di bawah cahaya lampu. Dia terlihat sangat polos dan naif. Saya yakin kalau dia tidak sebanding dengan saya.

Qiara tengah makan dengan gembira saat dia tiba–tiba mengingat masalah keluarganya. Hatinya segera terbebani oleh emosi yang berat.

Nando menyadari perubahan suasana hatinya dan meletakkan cemilan kesukaannya di atas. piringnya. Jangan cemaskan hal–hal yang mengecewakan itu saat sedang bersama saya.”

“Adik saya selalu menjadi pembuat onar sejak dia datang ke keluarga saya. Saya takut dia akan menyebabkan banyak masalah yang bisa menghalangi orang tua saya untuk hidup dengan tenang.” Dia menyangga dagunya dengan tangannya dan meneruskan, “Jika saja saya mengetahuinya lebih awal, saya pasti akan membuatnya bertunangan dengan Lathan. Jika saya kita baru bertemu beberapa hari ke depan…”

Nando memicingkan matanya bingung. “Kenapa? Apa ada yang berubah jika kamu baru bertemu saya beberapa hari kemudian?”

Qiara seolah tersadar dan segera tersenyum menenangkan. “Tidak ada apa–apa.”

Apa yang hendak dikatakan Qiara adalah: jika Bianca tidak bertemu Nando, dia mungkin akan bersedia menikah dengan Lathan. Namun, dia langsung mengubah tujuannya setelah bertemu Nando dan membuang Lathan secara kejam untuk bisa menggoda Nando.

terbebaninya saat melihat raut wajah Qiara

“Apa kamu mengantuk?”

“Tidak.”

ingin mengajakmu melihat laut setelah makan malam ini.

tersenyum, merasa berterima kasih karena pria

kegiatan makan malam mereka, Lina menghampiri mereka sambil membawa segelas anggur

ikut bersulang. Tiba–tiba, Lina mendekatkan tubuhnya ke arah

“Nando, kami semua sangat merindukanmu. Kami benar–benar berharap kamu akan kembali berkumpul

alisnya dan menjawab dengan datar, “Saya sudah tidak berbaur bersama orang–orang itu lagi.”

ke arah Qiara. Alasan kenapa dia

yang

yang sensitif pasti akan dipenuhi rasa cemburu dan membayangkan hal saat mendengar kata–kata tadi, dan para pria paling benci

Lina sengaja menyerang Qiara di bagian yang menyakitkan itu–untuk mengingatkan Qiara tentang

perlu dijelaskan. Qiara tidaklah bodoh. Dia paham arti di balik perkataan Lina dan menyadari kalau wanita

pemandangan di luar jendela

dan berkata dengan blak–blakan, “Nona Lina,

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255