Bab 1254 Perhiasan yang Hilang

Saat ini, sebuah kapal kecil tengah berlayar dari dermaga dan mulai menjelajahi lautan. Nando mengemudikan kapal itu sendiri karena dia sudah sangat berpengalaman. Sementara itu. Qiara berdiri di sebelahnya. Ini pertama kalinya dia pergi ke laut, jadi jantungnya berdetak kencang. Dia memegang baju pria itu dengan erat dan berpegangan pada pagar terdekat dengan gelisah, tidak berani melepaskan pegangannya.

“Kemari. Saya akan mengajarimu.” Dia memelankan laju kapal itu dan menariknya mendekati setir kemudi. Dia lalu melingkarkan tangannya di kedua sisi pinggang Qiara dan menekan dada. bidangnya di punggung wanita itu.

Kedekatan yang tiba–tiba itu membuat hatinya berdebar–debar lagi. Di saat yang bersamaan, dia tidak bisa menahan rasa senangnya. Bisa dipastikan, semua kekhawatirannya tadi langsung sirna. Hatinya sekarang dipenuhi oleh rasa senang dan antusias.

“Wah! Saya tahu cara mengemudikan kapal sekarang!” Setelah mengemudikan kapal itu selama beberapa menit, dia tiba–tiba berseru dengan riang.

Tatapan Nando tertuju padanya. Angin laut terus memainkan rambutnya, menunjukkan wajahnya yang halus. Penampilannya memang sangat manis dan mempesona.

Melihat betapa senangnya dia, Nando hanya bisa merasa berhasil di dalam hati. Apalagi, senyuman di wajahnya juga membuat sudut bibirnya ikut terangkat. Mereka menghentikan kapal itu di tengah lautan yang tenang dan duduk di atas dek kapal untuk melihat langit berbintang di atas mereka, mengagumi bulan purnama dan lautan tak berujung di depan mereka.

Perasaan sedih yang dirasakan Qiara sebelumnya benar–benar sudah hilang. Saat duduk di tengah lautan ini, dia merasa sangat bersemangat. Tidak ada hal yang bisa merusak suasana hatinya yang sangat baik itu sekarang.

pria di belakangnya. Nando tidak siap melakukannya, sehingga dirinya terhimpit ke dek kapal karena

menjadi kaku dan dirinya mencoba menjauhkan diri. Namun, sebuah lengan tiba–tiba memeluk pinggangnya dan mencegahnya bergerak. “Karena kamu sudah mendorong

berani menghimpitnya seperti

pria itu adalah tipikal wajah yang disukai kebanyakan wanita–tampan sekaligus mulus. Dilihat

sangat merindukanmu. Kami benar–benar berharap kamu

dengan datar, “Saya sudah

Lina sengaja melirik ke arah Qiara. Alasan kenapa dia mengatakan hal–hal itu adalah untuk

dan membayangkan hal yang tidak–tidak saat mendengar kata–kata tadi, dan para

alasan.

Lina sengaja menyerang Qiara di bagian

arti di balik perkataan Lina dan menyadari kalau wanita itu menyukai Nando. Kenyataannya, semua wanita yang duduk semeja dengan Lina diam–diam mencoba menarik perhatian Nando.

pemandangan di luar jendela sambil berpura–pura tidak

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255