Bab 1285 Saya Punya Pacar

“Halo Bu.” Dia dengan cepat menjawab teleponnya.

“Apa rapatmu sudah selesai? Akan saya kirimkan alamatnya, Datang tepat jam 6.30 sore. Jangan terlambat!” Sabrina memerintahkannya.

“Baiklah. Saya tahu, Bu!” Dia menopang dahinya. Rapat seharian dan konferensi video

internasional membuatnya begitu sibuk sehingga tidak punya waktu istirahat. Setelah melihat jam, dia mengambil kuncinya dan pergi.

Restoran yang dia tuju kebetulan berada di tempat yang sama dengan Biantara, namun mereka tiba satu demi satu.

Qiara mengikuti ayahnya ke ruangan pribadi yang telah dipesan klien sebelumnya dan mulai makan setelah saling basa–basi. Tidak lama kemudian sebuah mobil sport berwarna putih yang tampak keren tiba di pintu masuk restoran. Nando turun dari mobil dan melihat nomor ruangan pribadi. Kemudian, sosok tingginya mulai berjalan ke dalam restoran.

“Pak Nando, harap ikuti saya,” seorang pelayan menyambutnya dengan antusias.

ruangan yang dipenuhi wanita. Menjadi satu–satunya pria di ruangan itu, dia terkejut. Kemudian, dia secara alami menatap ibunya. Makan malam macam apa ini? Bagaimana bisa Ibu meminta saya untuk datang makan malam bersama

tersenyum dan memperkenalkannya pada semua orang. “Ini putra saya. Nando.” Setelah itu, dia memanggil pria

di sini, dia pikir dia tidak bisa mempermalukan ibunya di hadapan teman- temannya, jadi dia mencari tempat duduk kosong dan duduk. Kursi di sampingnya ditempati oleh seorang wanita muda yang

Namun, wanita muda itu menatapnya dengan mata malu dan ceria. Kamu bertanya apa itu cinta pada pandangan pertama? Ini. Ini dia. Saya telah jatuh cinta pada Nando

Saya Indira Sahara.” Wanita muda itu. mengambil inisiatif

Dia melirik Indira dan menjawab, “Halo” Setelah itu, dia memusatkan seluruh

segalanya. Ini kencan buta! Saya tidak bisa membiarkan dia menakuti

saya lapar.” Nando menoleh untuk menatap ibunya. Saat itulah dia menyadari

izinkan saya memperkenalkan kalian berdua. Ini Indira, dan dia adalah keponakan Fioria. Dia berasal dari keluarga yang sangat baik, dan dia cerdas dan cantik. Kalian berdua harus saling mengenal.” Begitu Sabrina selesai berbicara, dia mengedipkan mata ke arah putranya,

Nando harus memanfaatkan kesempatan

menoleh ke arah Indira

itu, pasti banyak pekerjaan

Tidak hanya muda, tapi dia juga sangat cakap. Pemuda seperti itu

sebelum menatap Indira. Dia pikir kedua anak itu terlihat serasi, jadi dia mulai berharap putranya akan tertarik pada Indira.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255