Bab 1286 Menangkap Nando dalam Kebohongannya

Namun, Sabrina masih menolak untuk mempercayainya. Putranya telah menggunakan begitu banyak alasan untuk menolak kencan buta yang telah dia atur, jadi dia tidak akan

mempercayainya tidak peduli apa yang pria itu katakan. Meskipun Nando telah memberi tahu nama wanita itu, Sabrina masih mengabaikannya sebagai kebohongan.

“Jangan coba–coba membodohi saya. Apa menurutmu saya begitu mudah dibodohi?” Sabrina. menyahut tanpa ampun.

Sementara itu, Indira menghela napas lega. Ternyata Nando adalah orang yang sangat humoris! Tidak apa–apa. Saya akan pelan–pelan dan membuat dia menyukai saya. Mungkin dia tidak terbiasa berkencan dengan seseorang di kencan buta! Wanita yang lebih tua itu menyebutkan kencan buta masa lalunya sebelumnya, dan penolakannya untuk pergi ke kencan itu menunjukkan bahwa dia bukan buaya darat ataupun bajingan.

“Nyonya Sofyan, mungkin Nando dan saya bisa berteman dulu! Jangan terlalu menekannya.” Indira tersenyum dan menyarankan.

“Oh, Indira, kamu anak yang baik! Tentu, kalian berdua bisa mulai sebagai teman dulu.” Sabrina mengangguk.

Sementara itu, diam–diam Nando merasa pasrah. Tidak masalah baginya apakah Indira cantik atau tidak karena dia sudah memiliki seseorang di hatinya. Selain itu, dia adalah orang yang mengutamakan perasaan di atas segalanya dalam sebuah hubungan romantis. Setelah bertemu. begitu banyak wanita muda, hanya Qiara yang bisa membuat jantungnya berdebar kencang.

itu, dia menerima pesan di ponselnya.

dia tidak bisa memberitahunya bahwa ibunya telah mengatur

‘Ayah saya

sedang menemani klien untuk makan malam.

Nona Qiara akan

berdiri, Nando pamit dari meja

saat itu, bibi Indira melirik keponakannya untuk mengisyaratkan agar dia mengikuti Nando keluar untuk mendapatkan waktu berdua dengannya, di mana Indira menangkap pesan itu dan ikut meninggalkan

pagar dekat koridor di lantai dua

juga sedang keluar untuk menghirup udara segar sementara para pria sedang merokok di dalam ruangan pribadi, membuatnya terasa pengap. Dia tersenyum ketika dia melihat pesan

di dekat pagar di lantai dua dan matanya membelalak kaget. Bukankah itu Nando?

dia hendak memanggilnya, seorang wanita muda tiba–tiba muncul dan berdiri di

dia berada di perusahaan itu tiba–tiba muncul di restoran ini? Lebih penting lagi, seorang wanita yang cantik berdiri

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255