Bab 67 Aku Memotong Jariku

Dia tidak paham dengan reaksi tenangnya saat Fabian menghina dirinya. Namun sebaliknya, dia sangat marah saat Fabian menghina Finno.

Kapanpun Vivin memikirkan Finno, pria sempurna itu, duduk diatas kursi roda dan bagaimana matanya menunjukkan rasa kesepian tanpa sadar; dia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak membenci Fabian.

Finno dipaksa untuk menyembunyikan kemampuannya dan berpura-pura lumpuh selama sepuluh tahun karena keluarganya yang sangat buruk.

Fabian terdiam karena dia tidak menyangka Vivin akan bereaksi seperti ini.

Vivin sudah tidak mau lagi memandang wajahnya saat dia diam.

“Fabian, aku tahu ini sulit bagimu karena mengira aku dan Finno punya hubungan terlarang. Tapi kenyataannya, kami adalah pasangan sah, dan aku lebih tahu kalau dia bisa tampil di balik layar, jadi urus saja urusanmu,” ucapnya dingin.

Setelah itu, dia langsung membanting pintu ruangan Fabian dengan keras dan pergi begitu saja tanpa menoleh lagi.

Fabian sendirian didalam ruangan itu saat dia pergi. Dia berdiri dengan tatapan kosong seolah jiwanya telah meninggalkan tubuhnya.

Dia kemudian tersadar saat ponselnya berdering.

Dia mengangkat telepon itu dan melihat nama si penelpon; itu Alin. Rasa jengkel perlahan. mendatangi dirinya.

apa?” tanyanya tak sabar.

sibuk?” tanggap Alin sok manis.

“Tidak. Kenapa?”

sudah ditentukan, tapi aku belum bertemu dengan kakekmu… Tidakkah kau berpikir aku harus menemuinya

menjadi tidak sabaran dan hendak menjawab “Lain kali

juga harus bertemu dengan bibiku, pamanku, dan seluruh anggota keluarga Normando,” jawabnya dengan sikap yang lebih santai.

Kapan?” tanya

dan aku akan memperkenalkanmu secara formal kepada mereka,” jawabnya dengan senyum

jam enam, Vivin akhirnya

bangkit, dia sadar kalau banyak orang yang tengah berbisik-bisik sambil menatapnya dengan raut wajah mencibir.

jengkel pada Fabian dan

mulai berpikir apakah sudah waktunya untuk mengganti pekerjaannya karena kondisi

datang, dia sadar kalau Finno sudah pulang. Dia tidak sedang duduk di

pulang?” tanya

sepatunya dan bertanya, “Dimana Muti dan Lubis?”

aku menyuruh mereka

makan malam. Kau mau apa?” tanya Vivin sambil

“Apa saja,”

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255