Bab 68 Apa Kau Suka Pizza
Finno mengabaikan Vivin dan segera menghisap jarinya.
Vivin segera saja merasakan sengatan listrik di jarinya saat ada sensasi hangat dan basah yang mengenainya. Rasa geli juga langsung menjalar keseluruh tubuhnya.
Dia bisa merasakan pipinya memanas, tapi dia tidak sanggup menatap wajah tampan Finno. Dia kebingungan dan mengalihkan pandangannya sebelum berkata, “Finno, tidak apa-apa…”
Dia sangat gugup sampai dia bicara segugup itu. Finno lalu melepaskan tangannya dan menundukkan pandangannya untuk menatap wajahnya yang sudah semerah apel.
“Tunggu sebentar. Aku ambil plester dulu.” Dia tertawa sejenak sebelum meninggalkan dapur.
Setelah Finno pergi, Vivin merasa dirinya baru bisa bernafas lagi dan dengan cepat mengambil nafas dalam-dalam.
Segera setelah itu, Finno kembali dengan sebuah plester ditangannya. Dia membuka bungkus plester itu dan dengan hati-hati menempelkannya di jari Vivin. Matanya berbinar cerah seperti batu obsidian yang dipenuhi oleh keseriusan. Dia seolah sedang melihat sebuah barang berharga daripada sekedar jari yang terluka.
Setelah dia selesai memasang plester itu, matanya mengitari dapur dan mengernyit bingung. “Nah. Mungkin kita bisa libur masak dulu. Kenapa kita tidak pesan makan saja malam ini?”
Vivin tidak bisa berpikir jernih karena dirinya tengah dipenuhi rasa malu. Jadi, dia menurut saja pada semua perkataan Finno.
Pasangan itu memasuki ruang tamu dengan Finno yang tengah memeriksa laman makanan pesan-antar. Dia mengernyit bingung dan bertanya, “Kau mau apa?”
“Apa saja.”
dan langsung mengetikkan
ini, ponsel Finno yang ada
tidak menolehkan kepalanya, tapi bertanya dengan santai, “Siapa
nama si penelpon
nyalakan speaker-nya?”
dan beberapa saat kemudian, suara Noah terdengar
tersebut.
Normando,” panggil Noah. Entah kenapa, nada suaranya agak
1/3
“Bicaralah,”
petunjuk mengenai gadis kecil di masa lalu
kebingungan. Gadis kecil dari masa
saat mendengar perkataan Noah. Dia dengan cepat menjawab,
foto yang diambil disekitar tempat kecelakaan itu terjadi. Apa saya harus
“Ya, silahkan.”
tahan. untuk tidak bertanya padanya, “Err… siapa gadis kecil
Vivin dengan
merasa kesal jika itu orang lain. Tapi, dia agak senang
ini kelihatannya penasaran
gadis kecil saat diculik dulu. Jadi, aku ingin mencarinya untuk membalas budi,” jawab Finno jujur.
penculikan? Vivin terdiam dengan pemikirannya
Read Tidak Ada yang Tidak Mungkin, Jangan Pergi Full Episode Bab 68
Read Tidak Ada yang Tidak Mungkin, Jangan Pergi Bab 68
Tidak Ada yang Tidak Mungkin, Jangan Pergi series by joy has been updated to chapter Bab 68 .
In Bab 68 of the Tidak Ada yang Tidak Mungkin, Jangan Pergi series,Vivin Willardi sangat kecewa ketika pria yang seharusnya mengajukan akta nikah bersamanya tidak muncul di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Pria tersebut kemudian menghubungi Vivin dan marah, mengungkapkan hal-hal memalukan yang Vivin lakukan di masa kuliah. Dia menolak untuk menikah dengan Vivin dan mengatakan bahwa dia hanya tertarik karena mantan pacarnya pernah kuliah di kampus yang sama. Vivin tidak punya kesempatan untuk menjelaskan dirinya dan semua orang di sekitar menatapnya dengan cemoohan. Saat dia merasa tertelan dalam kegelapan, seorang pria berkursi roda yang tampak sempurna muncul dan menawarkan pernikahan. Awalnya Vivin ragu, tetapi pria itu yakin bahwa mereka membutuhkan pernikahan tersebut. Vivin akhirnya setuju karena dia membutuhkan status kependudukan untuk mendapatkan asuransi kesehatan untuk ibunya..... Will this Bab 68 author joy mention any details. Follow Bab 68 and the latest episodes of this series at Novelxo.com.