Bab 140 Sebuah Kejutan

Finno menghentikan langkahnya setelah mendengar perkataan Lubis. Dia terkekeh.

Dasar Lubis. Kamu terlalu loyal pada Marthin.

“Dia menghargai hubungan kita?” ejek Finno. “Lubis oh Lubis. Sepertinya Marthin tidak. mempercayaimu. Apa dia tidak menceritakan padamu tentang kejadian penculikan 10 tahun.

lalu?

“Apa maksudmu?” wajah Lubis seketika pucat.

Finno tidak mempedulikannya dan segera pergi dari sana.

Di lorong rumah sakit, dia memanggil Noah. “Bereskan hal ini.”

“Baik. Pak Normando,” ujar Noah, meskipun dia agak bingung. “Anda yakin tidak ingin melakukannya sendiri?”

Reaksi Finno saat ini jauh lebih tenang daripada saat dia tahu Vivin terluka. Noah mengira kalau dia akan murka.

Finno mencibir, “Dia hanya sebuah boneka disini. Jangan terlalu dianggap serius. selain itu, orang yang aku cari masih belum ditemukan sampai sekarang.”

Noah

dan tidak mengatakan apapun

hal lagi.” Tiba-tiba Finno punya sebuah ide cemerlang. “Bawa Muti dan anaknya ke luar negeri dan

tahu Finno tidak akan menuduh orang

bangsal, hari sudah malam dan lorong sangatlah

beristirahat di hotel terdekat? Atau perlu saya carikan ruang kosong untuk Anda?” Noah tidak tahu apa yang diinginkan Finno jadi dia

jawaban Finno

tidur di kamar

Noah melotot saat mendengar jawabannya. Tapi kemudian dia mulai tenang. “Baik, saya akan meminta tambahan kasur pada perawat untuk Anda tidur.”

mereka sudah tiba di depan kamar Vivin.

arah tempat tidur Vivin. Kasurnya

1/2

ujar Finno pada Noah yang akan mencari perawat. “Aku akan tidur di kasur Vivin.”

ternganga kaget mendengar jawaban

ini Pak Normando? Pak Normando yang biasanya selalu minta hal berkualitas, sekarang

yang berlebihan, Finno menatap Noah. “Kenapa, ada masalah?”

menutup mulutnya dan menjawab, “Tidak ada, Pak. Saya akan bawakan peralatan

yang diperlukan. Finno sudah membersihkan diri di kamar mandi, lalu

sisi

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255