Bab 150 Finno Juga Merokok, Tapi Kamu Biasa Saja
Setelah seharian bekerja, Vivin akhirnya melihat Fabian keluar dari kantornya dengan wajahnya yang masih tertutup kain kasa.
Fabian juga terkejut ketika melihat Vivin di kantor, tetapi dia tidak berlama-lama untuk terkejut. dengan cepat berkata, “Sudah waktunya untuk pergi! Ayo sekarang kita pergi ke klub karaoke
terdekat.”
Bersorak, semua orang pergi meninggalkan kantor bersama-sama menuju klub karaoke yang tidak jauh dari kantor mereka.
Tanpa diduga, ketika mereka pergi ke klub, mereka melihat seorang gadis berpakaian indah. melambai ke arah mereka di pintu, memanggil, “Fabian, di sini!”
Vivin terkejut ketika dia melihat siapa yang melambai ke arah mereka.
Itu Alin.
Alin terlihat sangat seksi hari itu. Dia mengenakan rompi pendek dan rok mini, memperlihatkan lekuk tubuhnya, dan semua staf pria dari kantor memusatkan perhatian mereka padanya.
Begitu mereka masuk, Alin maju dan memegang bahu Fabian. Tersenyum cerah dengan bibir merahnya, dia berkata, “Fabian, aku sudah memesankan ruangan pribadi. Ayo kita semua segera masuk.”
11
melihat Alin.
kamu yang menelepon dan memberitahuku bahwa kamu akan berkumpul di sini? Makin banyak orangnya makin seru, jadi kupikir sebaiknya aku ikut bersenang-senang.” Alin
adalah tunangan dari
ke arah Fabian. “Lihat kan? Mereka semua sudah setuju. Kamu tidak akan menyuruhku pergi, kan?”
mereka dan Alin memang adalah tunangannya, Fabian tidak bisa menolaknya. Dia mencuri pandang dengan gugup kearah Vivin yang tampaknya tidak terganggu sama sekali sebelum pada akhirnya Fabian
tempat kerja. Karena itu, ini adalah kesempatan langka untuk berkumpul bersama untuk bersenang-senang, kebanyakan dari mereka sangat gembira, bernyanyi dan minum sepuasnya. Namun, Vivin tidak tertarik dengan semua hal itu, jadi dia hanya duduk diam di sudut, meminum jusnya dan menggulirkan
ke kamar kecil, jadi dia
1/3
sebelum Vivin sampai di kamar kecil, dia
lah yang merokok di ujung koridor dan
Vivin mengerutkan kening.
sangat ingat dengan jelas kalau Fabian bukanlah seorang
cepat berbelok ke arah lain untuk pergi
Fabian sudah terlanjur melihatnya.
punya pilihan selain berbalik. “Pak Normando?”
itu, Fabian telah berjalan kearahnya, membuat bau rokok menjadi lebih kuat. Vivin tidak bisa menahannya jadi dia mengerutkan
samar di tubuh Finno, dia malah merasa bau rokok di Fabian sangatlah tidak
menatapnya dan bertanya karena
langkah, dan baru saat itulah bau
gerakannya dan tersenyum kecut. “Kenapa? Apa kamu masih tidak suka
Read Tidak Ada yang Tidak Mungkin, Jangan Pergi Full Episode Bab 150
Read Tidak Ada yang Tidak Mungkin, Jangan Pergi Bab 150
Tidak Ada yang Tidak Mungkin, Jangan Pergi series by joy has been updated to chapter Bab 150 .
In Bab 150 of the Tidak Ada yang Tidak Mungkin, Jangan Pergi series,Vivin Willardi sangat kecewa ketika pria yang seharusnya mengajukan akta nikah bersamanya tidak muncul di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Pria tersebut kemudian menghubungi Vivin dan marah, mengungkapkan hal-hal memalukan yang Vivin lakukan di masa kuliah. Dia menolak untuk menikah dengan Vivin dan mengatakan bahwa dia hanya tertarik karena mantan pacarnya pernah kuliah di kampus yang sama. Vivin tidak punya kesempatan untuk menjelaskan dirinya dan semua orang di sekitar menatapnya dengan cemoohan. Saat dia merasa tertelan dalam kegelapan, seorang pria berkursi roda yang tampak sempurna muncul dan menawarkan pernikahan. Awalnya Vivin ragu, tetapi pria itu yakin bahwa mereka membutuhkan pernikahan tersebut. Vivin akhirnya setuju karena dia membutuhkan status kependudukan untuk mendapatkan asuransi kesehatan untuk ibunya..... Will this Bab 150 author joy mention any details. Follow Bab 150 and the latest episodes of this series at Novelxo.com.