Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 194

Bab 194

Tracy berjalan selama setengah jam sebelum tiba di gerbang utama vila. Ada jalur hijau di luar dengan dua baris pohon di kedua sisi jalan. Di atas pohon ada lampu jalan menyinari jalannya.

Ia membusungkan dadanya, terus berjalan ke depan.

Angin malam bertiup sepoi–sepoi menyejukkan tubuhnya. Katak dan serangga di hutan saling berkicau. Terang bulan merembes ke bawah melalui cabang–cabang pohon, menyinari jalan dengan indah bagaikan sebuah lukisan.

Pemandangan indah ini membuat hati Tracy menjadi tenang dan juga memperkuat tekadnyai menjauhi Daniel…

Ia tidak boleh dikendalikan oleh Daniel dan menjadi budak iblis!

“Auh”

Tiba–tiba, di dalam hutan terdengar suara lolongan binatang buas.

U2

S.

Tracy menghentikan langkah kakinya, ia berdiri di sana dengan ketakutan...

Apakah tadi ia salah dengar?

Kenapa terdengar suara binatang buas?

Pasti salah dengar....

Ia menutup dadanya yang berdebar–debar, melanjutkan perjalanannya...

“Auh...”

Suara itu terdengar lagi, kali ini suaranya terdengar panjang dan dekat.

Mata Tracy terbelalak, jantung berdetak sangat kencang...

Yang benar saja, masa di sini ada binatang buas?

Tubuhnya tegang, lalu melihat sekelilingnya. Sama sekali tidak ada pergerakan di dalam hutan...

tetap merasa

turun gunung selalu dengan mobil. Tetapi ia ingat, jarak dari vila ke jalan

berjalan selama empat jam

menjamin selama empat jam ini, binatang buas

tubuh Tracy

vila yang tidak jauh. Kurasa ia telah berjalan satu kilometer. Masih

kakinya telah berbalik

pandangan dingin Daniel dan juga karakter

begini saja, maka harus menandatangani

196 miliar. Entah

dilunasi, ia adalah budaknya. Harus

memikirkan

sekali, harus memiliki martabat,

giginya. Ia lanjut jalan ke depan, di saat bersamaan ia

untuk menjemputnya, ia akan aman setelah

ia tercengang saat

IV

am

basah terkena air. Layarnya lag, sekarang layarnya sama sekali tidak mau bergerak. Bahkan kadang–kadang ponselnya

sambil menggoyang–goyangkan ponselnya. Ia ingin mengeluarkan

dengan begini ponselnya

Tetapi ia benar–benar naif.

menghemat uang, ia membeli ponsel termurah. Harga pasaran 1.776.000 rupiah

ponselnya

sebuah harapan yang tidak mungkin

penars

Sekarang tidak ada cara untuk meminta bantuan, hanya

berbuat jahat selama ini,

Orang baik pasti diberkati....kan!!!

sambil mempercepat

tidak jauh. Kurasa ia telah berjalan satu kilometer. Masih

telah berbalik

ia teringat pandangan dingin Daniel dan juga

begini saja, maka harus menandatangani perjanjian

196 miliar.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255