Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

TILULUIIIIII

Daniel terkejut, dia mengangkat kepalanya dan menatapnya, “Kamu panggil aku apa?”

“Cucu besar!”

Carla dengan wajah polos dan tidak bersalahnya langsung memasukkan marshmallow ke dalam mulut Daniel, dan menepuk tangannya sambil tersenyum, “Memakan marshmallow itu artinya sudah memaafkanku!”

Daniel tercengang dengan marshmallow di muluinya, matanya dipenuhi api kemarahan.

Ryan mengeluh dalam hati, hari ini presdir Daniel diprovokasi oleh ketiga anak kecil ini, hatinya penuh dengan amaralı, tapi dia tidak bisa marah. Pasti nanti mercka para bawahannya akan mencrima imbasnya.

“Uhuk...uhuk!” Sanjaya terbatuk beberapa kali, lalu dengan suara pelan dia mengingatkannya, “Tuan putri Carla, kamu tidak boleh memanggilnya dengan sebutan itu.”

“Kenapa?” Carla memiringkan kepalanya yang kecil dan bertanya dengan bingung, “Dia adalah cucu tertua Kakek, singkatannya berarti cucu tertua!”

IIIIIIII

Orang–orang dewasa yang ada di sana tidak bisa berkata–kata, mereka tertawa terbahak–bahak.

“Hahaha. Anak–anak memang polos dan berkala apa adanya!”

hatinya, ketiga cucu ini dapat

memanggil dengan panggilan begitu.” Carlos memperingatkannya dengan

bertanya, “Kalau begitu kita

Carles tiba–tiba berbicara

saja tersedak kopi yang ada di mulutnya. Dia tahu bahwa cucu kecil ini suka dengan seni bela diri, tapi dia

tertua.” Carlos mengangguk dengan sungguh–sungguh, “Kita adalah cucu kakek, dia juga cucu

kita, jadi kita harus

dan kesal, Tapi dia hanya

apa yang telah dilakukannya hari ini, hingga datang ke sini untuk mencbus

bisa dipukul, tidak bisa dimarahi, bahkan tatapan matanya pun

tidak, mereka akan menangis dengan hebat

katakan atau lakukan, bahkan jika mereka mencabut scuenciam rambutnya dan memanggilnya

dalam kamus Daniel terdapat kata “Mentolerir” satu kata

bodoh dan juga anak yang

dalam hatinya, sedetikpun tidak ingin berada di sana, dia bangkit

yang tidak jauh dari tempatnya, scorang tukang bersih–bersih sedang terdiam menatap ke arah mereka, dan ketika

menatap bayangannya,

menyiapkan mobil.” Ryan