Bab 401

“Kakek, aku sangat merindukanmu.” Carla memeluk leher Tuan Besar dengan genit. “Apa kakek merindukanku?”

“Tentu saja...” Hati Tuan Besar hampir meleleh, dia mengusap–usap rambut Carla sambil berkata dengan penuh kasih sayang. “Bukankah kakek datang untuk bertemu dengan kalian?”

“Kakek sangat baik!” Carla bersorak dengan tangan gemuknya terangkat tinggi.

“Kakck!”

Pada saat ini, Carlos dan Carles juga datang mendekat, ditemani oleh staf medis.

Tuan Besar berjongkok, memeluk Caulos dulu, lalu memeluk Carles sambil tertawa terbahak bahak.

Sanjaya tampak cemas, lalu membujuk: “Tuan, Anda bangkit berdiri saja dulu, jangan jongkok terlalu lama.”

“Omong kosong!” Tuan Besar menegur dengan suara rendah.

“Kakek, apa pinggang kakek baik–baik saja?”

Carlos hanya terdiam sambil memapalı Tuan Besar dengan tangan kecilnya.

Tuan Besar bangkit berdiri, memukul–mukul punggung bawahnya, dan menghela napas, “Tidak apa–apa, tidak apa–apa! Kakek akan membawamu ke kasul dongeng, ok?”

“Ok––”

anak itu menjawab

senang ketika mendengar bahwa mereka akan pergi ke kastil dongeng,

“Ayo, naik mobil.”

menggandeng Carlos dan Carles

Tracy hendak turun, namun ia melihat Tuan Besar, lalu dia buru–buru bersembunyi

Jantungnya berdebar tidak karuan.

Besar ada di

turun?” tanya sopir

dan berbisik, “Buka lagi

yang ingin kamu lakukan?” sopir taksi mengerutkan kening dan bergumam, “Kamu tidak

buru–buru berkata,

kamu tidak turun?” kata sopir taksi dengan tidak sabar. “Cepat turun atau aku

“Tunggu sebentar...”

jika sekarang ia turun mobil, dia akan kepergok Tuan

roda Carles

Pintu mobil tertutup.

Sopir taksi tetap

mobil, bersembunyi di sainping tempat sampah di sisi

sudah menyala, tapi juga

waktu pulang sekolah, bus sckolah jadi memenuhi jalan, Rolls–Royce menunggu bus sckolah melaju

boneka Barbie dan gaun

Barbic dan boncka

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255