Bab 402

“Kakek, terima kasih... Mata Carlos memerah karena terharu, “Bagaimana kakek tahu ini yang paling aku inginkan?”

*Tentu saja kakek tahu.” Tuan Besar berkata dengan penuli kasih. “Karena lasratnu akan pengetahuan dan kekuasaan, sangat mirip denganku saat kecil!

Mainan dan hadiah itu tidak dapat memuaskan kalian. Kalian dilahirkan sebagai anak yang luar biasa. Yang paling kalian inginkan adalah berdiri di puncak dunia dan menjadi raja!”

Tuan Besar memikirkan Daniel dan matanya penuli dengan rasa bangga.

Tapi, dalam sekejap ada beberapa masalah lain...

Kemarin karena anak itu, membuatnya sangat marah hingga pembuluh darahnya hampir pecah. Hari ini, suasana hatinya membaik saat datang menemui ketiga cucu kecilnya.

“Kakek sangat baik padaku, kelak aku pasti akan membalas kebaikan kakek.”

Carlos menarik napas dan mencleskan air mata karena terlaru, dia merasa bahwa kakek adalah orang yang paling mengerti dirinya di dunia ini.

“Kak Carlos, bukankah kita harus telepon mami? Kalau tidak, dia akan khawatir jika dia tidak tahu kita pergi keluar bersama kakek.”

Carla sedang duduk di sofa bermain dengan Barbie ketika dia tiba–tiba icringat hal ini di otaknya yang polos, lalu mengingatkan dengan mulut kecilnya.

*Benar, aku akan segera iclepon mami.”

tangan

“Kring kring!”

icmpat sampah inenjadi terkejut, dia buru–buru mematikan nada dering, mengangkat telepon, menutupi pengeras suara dengan tangannya, dan

kami akan pergi ke kastil dongeng, mami tidak perlu menunggu kami makan.” Terdengar

Tracy berbicara, sebuah

dia mendengar suara di

Tuan Besar juga mendengarnya.

jam tangan ponsel bermode

Besar bertanya dengan penasaran, “Apa dia ke sini menjemput

apa mami sudah sampai di

mengangkat tangan kecilnya, menempelkan arloji Iclopon ke tclingainya, dan pada saat yang

di jalan... Tracy berkata dengan panik, “Ok Carlos, pergilah makan malam dengan kakek. Mami kerja dulu, kita bicara lagi setelah mami pulang

mengatakannya, Tracy

berbohong, jadi perkataannya barusan penuhi dengan cclah,

tangan ponsel bermode

Tuan Besar

memarahi dirinya sendiri di dalam liatinya

Besar juga melihat ke luar

di sisi jalan, terlihat ada sepasang sepatu putih kecil, tapi dia tidak mengungkapkannya, dan dengan tenang menarik kembali pandangannya, menarik tirai, duduk kembali

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255