Bab 431

Saat masuk ke mobil, Carla tanpa sadar melambaikan tangan ke arah kedai kopi.

Roxy yang berada di pelukannya bersuara, “Mami, Marnil”

Mengikut tatapan Carla, Tuan Besar inclihat bayangan punggung Tracy yang buru–buru berbalik badan sambil membawa kopi, lalu menyeberang jalan.

Untung saja, hari ini dia memakai baju lama serta memakai topi bola, sangat berbeda dengan penampilan di mana dia bertemu dengan Tuan Besar sebelumnya, seharusnya tidak akan dikenali.

“Mami sudah kembali? Tuan Besar bertanya.

“Mami ada di..

“Mami sedang membeli sesuatu di toko obat depan komplek.” Carlos melanjutkan perkataan Carla, “Kakek, hati–hati, jangan sampai terjatuh.“,

“Iya, kamu juga lati–hati.” Tuan Besar tidak tcrlalu memcdulikan hal itu. Dia menggandeng tangan Carlos dan masuk ke mobil.

Setelah beberapa lama. Tracy baru menolch dengan hati–hati. Melihat mobil Tuan Besar sudah berjalan pergi, akhirnya dia menghela napas. Dia pun pulang ke rumah sambil membawa botol termos dan beberapa barang lainnya.

perawat berdiri di depan rumah menunggu anak–anak kembali. Tracy mengatakan bahwa anak–anak sedang keluar makan bersama ‘Tuan Besar, lalu menyuruh mereka lanjut libur hari ini, tidak

perawat berkata bahwa mereka akan

duduk di

sebclumnya, dia masih berulang beberapa ratus juta pada rumah sakit.

liendak menghubungi konsultan keuangan di Swedoland lagi, Windy menelepon, “Kak Tracy, ada kabar baik. Aku inenghubungi seorang tenan dan

saja bisa.” Tracy sangat senang mendengar kabar

mulai pukul 6. Aku

okc. Kalau begitu, kita bertemu

akan

inengakhiri panggilan, Tracy merasa sangat gembira. Meskipun bayaran untuk

pekerjaan yang benar,

tawaran pementasan, akhir bulan nanti, dia bisa melunasi

mengganti baju, lalu memanggil taksi dan pergi ke tempat di mana dia akan bertemu dengan

menunggunya di depan

aku terlambat.” Tracy berkata sambil meminta maaf, “Apa kamu

akan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255