Bab 497

“David, Daniel, Cindy….

Tuan besar berseru nama ayah Daniel yang bernama David, nama Daniel dan juga nama ibu Daniel. Satu-satunya nama yang tak disebut adalah Devina.

Sanjaya memandang Devina dengan canggung.

Ekspresi Devina berubah dari tercengang menjadi kecewa, lalu menjadi dingin. Pada akhirnya, sudut mulutnya terangkat, tersenyum menyeringai.

Ia tidak sedang menertawai orang lain, ia sedang menertawakan dirinya sendiri.

Bisa-bisanya ia memiliki ilusi bahwa tuan besar sungguh akan menyebut namanya.

Benar-benar konyol.

Daniel memalingkan wajah dan tetap terdiam.

Sejak ia dewasa, ia merasa tuan besar tidak menyukai bibinya, selalu bersikap keras padanya dan tidak hangat padanya.

Ia juga telah membujuk kakeknya. Entah kenapa, tuan besar selalu marah ketika mengungkit topik ini.

Ia hanya bisa berserah.

juga pernah bersimpati terhadap bibinya karena hal ini. Tetapi, kemudian bibinya berubah semakin gila, lalu ia menjaga jarak

berselisih hingga Billy tumbuh dewasa. Bibi mulai mempersiapkan rencana

memiliki ambisi. Ia hanya

hal ini juga, kedua hubungan pria ini tidak buruk. Dalam hal pribadi

tak disangka, waktu itu Billy memiliki pikiran

merangsang kontradiksi bibi

terlalu lama di kamar pasien.” Sanjaya mengingatkan

mendekat ke

ia

mendengar suaraku?” Devina terkejut

mengeluarkan suara hidung yang rendah. Ia seolah dapat mendengar suaranya.

Devina tersenyum menyeringai. Ia memincingkan mata dengan dalam, “Kamu pasti

Devina akan mengatakan hal tak

bertanya, “Paman Sanjaya, apa kata dokter? Kapan ayah

kamar mandi, jadi ia pingsan tak sadarkan diri. Dokter bilang, butuh beberapa saat untuk pulih.

mendesah,

saja.” Sanjaya lekas

kasih, lalu berbalik badan

Sanjaya memandang Daniel.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255