Bab 500

Daniel buru-buru menangkap Carla, tetapi ia tidak tahu bagaimana memeluk anak anak. Ia seperti sedang bermain akrobat, satu tangan memegang kaki kecilnya yang gemuk, satu tangan lainnya melindungi dari samping, takut ia jatuh ke bawah.

“Mami, aku ingin mami….”

Carla memeluk leher Daniel dan terus menangis keras. Air mata dan ingusnya bergesekan ke badan Daniel.

“Orang jahat, kamu tidak membiarkanku bertemu mami. Aku akan lapor polisi untuk menangkapmu.”

Carles melepaskan sepatu kulit dari kakinya dan melempar ke arah Daniel dengan kesal.

“Tolong bawa kami bertemu mami.” Walaupun Carlos tenang, tetapi sikapnya sangat gigih.

Roxy menggepakkan sayap dan tak berhenti terbang di atas kepala Daniel. Ia pun memanggil berulang-ulang, “Mami, mami!”

Daniel memejamkan mata, tidak tahu harus berbuat apa.

“Adik, adik, alian jangan cemas. Mami kalian juga….”

Ryan bersiap membantu Daniel, tiba-tiba ia merasakan ada sesuatu yang lengket jatuh tepat mengenai kepalanya.

la mengulurkan tangan menyentuh kepalanya, ternyata itu adalah kotoran burung beo!

Ryan mendongak dan memelototi Roxy.

sedang menggepakkan sayap sambil memelototi Ryan

menggertakkan gigi. Ia ingin menakuti

“Kamu berani menindas Roxy?”

kulitnya lagi dan melemparnya

terlempar tepat mengenai wajah

anak kecil benar-benar

“Jangan menangis lagi!!”

berseru rendah tak

mata melilhatnya, lalu lanjut menangis lagi. Kali ini tangisannya bahkan lebih

ponsel dengan marah, “Aku ingin menelepon kakek. Memberitahunya

ingin bertemu mami!” Carlos mengerucutkan mulutnya dan berkonfrontasi dengan antusias, “Jika kamu tidak mengizinkan kami bertemu mami. Kami terpaksa melapor

Daniel berkata sambil mengernyitkan kening,

“Tuan Daniel, aku, aku…”

kotoran burung beo, satu tangan lainnya adalah sepatu kulit

mengernyitkan kening, lalu memandang tiga orang

aku. Kami tidak bisa….” Virly lekas melambaikan tangan, “Jika tuan muda dan tuan putri menangis bersama. Hanya

Jinni ketakutan hingga sulit menjelaskan,

lagi. Kakak beri kamu…. Nita

“Huaaaa…”

Carla semakin keras. Ia mendongakkan kepala, menangis keras menghadap

“Duh….

Daniel mendesah.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255