Bab 501

Daniel membawa ketiga anak itu ke Rumah Sakit Kasih:

Di luar kamar pasien, kedua tangan Daniel menggendong masing-masing anak, lalu di pundaknya juga diduduki seorang anak. Ia seperti sebuah pohon besar yang dikerumuni oleh anak monyet.

Anak-anak menatap Tracy yang sedang tertidur melalui pintu kaca tembus pandang dari luar.

Kedua tangan Carla menyentuh pintu kaca. Air matanya menggenang, bibir kecilnya mengerucut.

Mata Carlos dan Carles juga merah, mereka tidak berani menangis, tetapi ada kekhawatiran terpancar dalam sorot mata mereka.

“Sayangku, Mami hanya ketiduran karena kelelahan. Dalam dua hari, Mami akan pulang.” Lily menenangkan mereka dengan lembut, “Kalian istirahat di rumah dengan baik, ya?”

“Dokter Lily, Mamiku kenapa? Ia sakit apa?” tanya Carlos tergesa-gesa dengan mata merahnya.

“Mami kamu kena flu, istirahat beberapa hari akan membaik.” Lily menjawab sambil tersenyum, “Anak kecil bisa flu, orang dewasa juga bisa flu, ya, ‘kan? Hanya hal kecil kok, tidak perlu cemas.”

“Flu?” Carlos merasa ada yang aneh. Ia mendongak memandang Daniel, “Paman Daniel, bukankah paman bilang Mami terluka?”

Ekspresi wajah Daniel agak menegang. Ia tidak pintar berbohong, terutama berbohong kepada anak kecil.

ini….? Lily tertegun sejenak, lalu lekas mencari alasan, “Karena flu jadi tubuhnya kurang fit. Lalu, saat berjalan, ia terjatuh

“Mami kasihan sekali, huhu…”

kasihan pada maminya, ia

sedih.

Carles menepuk

masuk ke

lemah, ia butuh ketenangan.” Lily membujuk dengan suara kecil, “Kalian juga tidak ingin mengganggu Mami,

maminya, akhirnya ia menganggukkan

lagi mengeluarkan suara tangisan. Hanya saja, air mata sebening

napas lega. Untung saja Lily punya alasan, hanya dengan beberapa kalimat dapat menenangkan

“Sudah, waktunya pulang tidur.”

payah ia tertidur, jika ia terbangun lagi dan menjadi-jadi seperti sebelumnya. Ia tidak hanya akan mengagetkan anak-anak, dirinya sendiri

kami masih boleh kemari menjenguk Mami?” Carlos mendongak bertanya

Daniel meninggalkan tempat itu

pasti akan patuh.” Demi

berjanji.

tapi ia takut dirinya akan

bertanggung jawab sebagai kakak tertua, “Paman Daniel, terima kasih telah menjaga Mami. Begitu Mami sadarkan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255