Bab 565

“Siapa yang menginginkan bocah tengik sepertimu...”

Tuan Besar berhenti sebelum ia bisa menyelesaikan perkataannya, ia mengerutkan kening, menatap Daniel dengan curiga, “Apa yang kamu katakan barusan? Cicil?”

“Usiamu sudah tua, pendengaraninu juga sudah tidak bagus lagi.” Daniel menggelengkan kepala sambil menghicla napas.

“Papi, pendengaran kakek masih bagus, kok.” Carla mengerucutkan bibirnya, ia berkata dengan suara imut.

“Carla, kamu memanggilnya apa?” Tuan Besar terkejut.

“Papi.” Carla memiringkan kepalanya, ia menjawab dengan serius.

“Apa yang sebenarnya terjadi?” Tuan Besar menatap Carla, lalu menatap Daniel, “Bocah tengik, cepat bicara!”

“Kakek, bukan, sekarang aku harus memanggilmu kakck buyut...” Carlos berkata ke Tuan Besar sambil tertawa, “Dia adalah papi kami, kami adalah anaknya. Nantinya aku tidak boleh memanggilmu kakek lagi, aku harus memanggilmu kakek buyut.”

mengangguk setuju, “Kakeknya papi adalah

untuk kembali ke kesadarannya, ia berkata dengan terburu-buru: “Apa yang sebenarnya terjadi? Daniel, cepat kesini, jelaskan

cemberut dan sedih, mereka bergeser ke samping, memberikan papi jalan, lalu saling berbisik

kakck tidak mengerti

kita tidak mengatakannya

masih anak TK, tidak dapat mengungkapkan sesuatu dengan jelas itu biasa, biarkan

depan kita sudah mau naik kelas, kita

bacaan, dengan begitu kita baru bisa melatih

“Betul.”

“Bocah tcngik.”

baru saja berjalan menghampirinya, Tuan Besar

sakit, ia tidak

sa aku sakit beberapa waktu ini, kamu membantuku mcrawat anak–anak, aku sangat terharu memikirkan bocah tengik sepertimu masih memiliki sedikit

kamu tahu aku sangat peduli dengan mereka, jadi kamu membantuku merawat mereka,

kusangka, kamu si bocah lengik mengajari mereka sembarangan. Kamu menyuruh mereka memanggilmu papi? Apa ada masalah

ia menunggu Tuan Besar selesai memarahinya, lalu memberikan hasil tes DNA kepadanya, “Jika

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255