Bab 618

Carlos Masih ikut bermain bola, sedangkan Carla, mncskipun gerakannya sedikit kikuk, tetapi dia tetap berusaha sckuat tenaga untuk mengejar ritme kakaknya.

sua

Roxy bertengger di ring bola sambil memberikan semangat kepada mereka, suaranya sangat lantang, “Semangat, semangat!“,

Melihat pemandangan ini, Tracy, yang sedang berdiri di depan jendela besar, menyunggingkan senyum senang. Ti

Benar, Daniel dan anak–anak begitu berani, mengapa dia harus mundur? Seharusnya dia percaya diri dan menghadapinya bersama mereka!

Dengan berpikir seperti itu, sebuah harapan muncul kembali di dalam hati Tracy.

Saat Daniel kembali ke kamar, Tracy suclah tertidur. Belakangan ini, dia sangat suka tidur, selalu terlihat kelelahan.

Sebelumnya, Daniel mengira Tracy hamil, tetapi kemudian dokter memeriksa, ternyata itu adalalı reaksi dari racun yang berada di dalam tubuhnya.

Daniel melepaskan jaketnya dan mengelap kepalanya yang basah karena air hujan dengan handuk. Lalu, dia berjalan ke sisi ranjang dan mengamati Tracy dengan tenang, serta mengelus pipinya yang halus dengan sentuhan lembut.

Tracy tidur dengan sangat pulas, seperti anak bayi, benar–benar menikmati tidurnya yang nyenyak.

ini, tapi

menunduk untuk menciun kening ‘Tracy, kemudian berbalik badan dan bersiap masuk ke kamar mandi. Tidak disangka, tiba–tiba sepasang tangan memeluk pinggangnya dari belakang, lalu sesosok

Daniel mengelus

“Em terbangun karenamu.”

pinggang Daniel, tubuhnya bagaikan ular yang menyeruak masuk ke dalam pelukannya, dan tangannya membuka

memegang pipi Tracy sambil

Tracy tersenyum manja, “Mau tidak? Tidak mau, ya

T

!

Daniel berbalik badan dan menindih tubuh Tracy di bawahnya, lalu menckan kedua tangan Tracy. Dengan penuh perasaan, Daniel mencium keningnya, pipinya, bibirnya, juga telinganya, “Aku menyukai dirimu

“Hm..baguslah jika suka...

melingkari pinggang Daniel, hanya ingin menggunakan antusiasmenya

temperamen yang anch, tapi sekarang dia baru tahu bahwa pria ini begitu penuh perasaan dan

bagaikan sebatang pohon besar, menjadi tempat berteduh dari angin dan hujan bagi dirinya dan anak–anaknya. Tidak peduli masalah apa pun yang dihadapi, pria itu selalu bisa mengatasi semuanya, serta memberikan keluarga yang bahagia

tidak mencintai pria

kamar, kedua orang itu menadu kasih dengan menggebu–gebu. Bahkan, hujan besar di luar tidak

Di sisi lain.

seorang diri duduk di kursi kayu, menatap hujan di luar

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255