Bab 716

“Bagian serunya ada di belakang.” Daniel menaikkan alis tersenyum menyeringai, “Malam ini setclah kamu keluar dari sini, kamu tidak akan lagi merasa wanita itu baik!”

“Maksudmu Tracy?” Duke mcrasa perbuatannya ini salah, ketika teringat Tracy, “Aku masih‘ merasa dia sangat baik. Kalau ia tahu aku datang ke sini, pasti tidak akan senang. Sudahlah, lebih baik aku pulang saja....” Will

la berbalik badan hendak pergi, tiba–tiba scorang wanita cantik dengan pakaian lingerie kucing scksi menabraknya. Bibir merahnya sedikit icrbuka, sangat mempesona, “Kakak, kamu mau ke mana?”

Mata Dukc langsung berbinar. Matanya bergerak menuju bawah tulang selangka anggun wanita itu. Ketika melihat sepasang gunung yang menyembul keluar, matanya membelalak besar, darah di hidung mengalir ke bawah secara perlahan.

“Pus” Wanita berseragam kucing itu menutup mulut tertawa, “Aduh, Kakak. Kamu panas dalam, ya Minum alkohol dingin untuk rcdakan panas.”

Setelah berbicara, wanita itu langsung memanggil teman–teman wanitanya, menarik Duke masuk ke dalam ruang VIP Danieli

“Ketika mclihat tampang Duke seperti itu, saya jadi teringat pertama kali saya datang ke bar ini.” Ryan tak bisa menahan diri mendesalı, “Memalukan seperti itu.... dan dalam kebingungan itu... kemudian dijerumuskan oleh Anda.”

la menatap Daniel dengan dendam di hati, “Sekarang sudah tak terkejut melihat hal seperti itu!”

“Bukankah bagus? Sudah kebal.” Daniel tersenyum, “Walaupun kamu sering kemari, tapi kamu masih menjaga perjakamu. Benar–benar lak mudah!”

Daniel, Anda, bagaimana bisa Anda...”

masuk ke dalam

Ryan, kamu sungguh masih

muda bukannya belajar baik–baik,

IIIIIIII

masuk ke dalam ruangan. Ada dua wanita berpakaian kelinci hendak menabraknya, namun ia menghindar dengan cerdik, scolah tak

Ia benar–benar mengagumi Ryan!

scbagai panutan di

ia memutuskan, dirinya juga

VIP penuh dengan

kelinci scksi menggemaskan, serta gadis dewasa bergaun

Tersedia berbagai gaya!

.

kegelapan itu. Ia dikerumuni oleh sekelompok wanita cantik di sofa sambil minum

seperti tahanan yang sedang meronta di ujung moralitas dan hasrat. Kedua tangannya mencengkram kulit sofa, menenggelamkan kuku–kuku jarinya. Ia

jangan menekanku,

melepaskan ikat

“Jangan mengelus pahaku!!!”

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255