Bab 737

“Maaf, aku sungguh sedang mengerjakan sesuatu. Kakek buyut sarapan dulu saja.”

Setelah bicara, Carlos langsung menutup pintu kamarnya.

Di luar pintu, Tuan Besar terlihat sedih, dia mengira hubungannya dengan Carlos sudah mulai mercda. Tak disangka, sikap Carlos terhadapnya masih penuh kebencian.

Perasaan ini sungguh membuatnya sedih.

Carlos adalah cicii kesayangannya, penerus yang paling dia harapkan. Dia pernah mengorbankan begitu banyak usaha dan pikiran untuk membesarkannya. Tak disangka, sckarang malah jadi seperti ini...

Carlos merasa sedikit bersalah, tadi karena terburu–buru, sikapnya terhadap Kakek buyut jadi tidak baik. Hati Kakek buyut pasti sangat sedih....

“Pakkk__”

Di saat ini, tiba–tiba ada suara clang dari komputer, Carlos buru–buru ke depan komputer untuk memeriksanya.

Robot merpati yang sedang terbang ke utara, terjatuh ke sebuah pohon besar yang tinggi, kameranya tepat menghadap pintu gerbang vila.

Seorang wanita inenggendong turun elang itu dari atas mobil. Baru saja Elang mengepakkan sayapnya yang terluka, ‘wanita itu menegurnya dan Elang pun masuk dalam pelukannya.

w

ill

wanita yang ramping,

hanya bi

tidak membalikkan tubuhnya, hingga saat sampai di depan pintu, tiba–tiba ia menghentikan

matanya, jantungya

menghalangi wajah

menggendong Elang masuk ke dalam vila. Kemudian, seorang pengawal wanita membawa teropong dan melihat ke

sesuatu.

Carlos memasang

robot merpati bersembunyi di belakang pohon yang

itu tidak menyadari kcjanggalan apapun, membawa teropongnya masuk ke dalam vila, pengawal lainnya

aslinya, maka membiarkan robot merpati

itu berjalan ke luar vila,

terus menatap komputernya, wanita itu tidak keluar, tapi juga meminta orang

akan keluar

melihat wajah wanita itu, Carlos tetap

luar terdengar lagi

apa–apa lagi,

ini aku.” Terdengar suara

“Masuklah.” Carlos mengurangi kewaspadaannya.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255