Bab 738

Ini pertama kalinya Carles begitu serius mendiskusikan topik ini dengan Carlos. Biasanya, dia sclalu bercanda, dan tidak pernah serius.

Hari ini, tiba–tiba menjadi serius. Wajahnya sama kecilnya dengan Carlos, tetapi sedikit lebih berani.

“Aku tidak begitu...” Carlos berpikir dan menjelaskan, “Sikapku selalu begini, tidak sepertimu yang begitu lincah.”

“Bukan.” Carles menggelengkan kcpala dan bicara dengan serius, “Dulu saat ada Mami, meski kakak lebih pintar dariku, lebih dewasa dariku, tapi kakak ictap bisa tersenyum, bisa akrab dengan Kakek buyut. Tapi sekarang, sepertinya kakak tidak pernah tersenyum lagi...”

“Mami tidak ada, aku tidak bisa tersenyum.”

Suara Carlos agak rendah, matanya juga memerah.

Mendengar ucapan ini, Carles menunduk sedih dan diain sejenak. Dia berkala lagi, “Mami tidak ada, aku dan Carla juga sangat sedih, tapi kita tidak bisa karena hal ini, lalu marah pada Kakek buyut. Itu tidak ada hubungannya dengannya.”

Carlos mengernyitkan keningnya, tidak mengatakan apa–apa. Di hari itu, hanya dia yang melihat Mami untuk terakhir kalinya. Melihat Mami dipaksa oleh Kakek buyut, dia sungguh membenci dirinya sendiri saat itu, dia percaya pada perkataan Kakek buyut dan tidak mencegahnya....

Jika saat itu dia tidak meninggalkan dan terus mengawasi maminya, mungkin tidak akan terjadi apa–apa pada Mami.

Namun, dia tidak bisa memberi tahu semua ini pada Carles dan Carla. Dia hanya bisa menyimpannya dalam hati, menanggungnya scorang diri.

gembira saja, tidak tahu apa–apa, dengan begitu, mereka bisa menikmati kebahagiaan

buyut merah, memegang cangkir teh sambil bengong. Aku bicara dengannya, dia tidak fokus...” Carles lanjui berbicara, “Kakek buyut begitu tulus

aku ada urusan

menyadari di

masih bersembunyi di atas pohon itu. Meski sementara ini tidak ketahuan, tapi jika kehujanan lama, apakah sinyalnya

hujan yang ringan tidak masalah, tapi jika hujan lebat

gawat...

mendesak apa?” Carles mengernyitkan dahi

“Nanti aku beri tahu...”

komputernya, dia bersiap memindahkan robot merpatinya ke tempat

Carlos!” Carles agak marah, “Aku sedang bicara denganmu,

sopan.”

nanti aku beri

menatap komputer sambil

“Aku sungguh marah. Huh!!”

hingga wajahnya merah, menyilangkan tangannya di dadanya, dan pergi

komputernya, dalam hatinya berkata, tunggu sampai aku

Toro, burung Elang peliharaannya, ia membuka tirai, melihat hujan di luar, perasaannya tiba–tiba menjadi

anak di vila

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255