Bab 741

“Jika kelak mami kembali, apa papi akan melindunginya dengan baik?” Carlos bertanya lagi.

“Tentu saja.” Daniel menjawab tanpa ragu, dan segera bertanya lagi, “Kenapa kamu tiba–tiba menanyakan hal ini?”

“Tidak apa–apa...” Sebelum bisa memastikan hal itu, Carlos tidak ingin memberi tahu Daniel.

“Oke, cuci mukamu, turun tengok Kakek buyut, lalu makan bersama.” Daniel menepuk–nepuk kepala kecilnya.

“Ya.” Carlos mengangguk patuh.

Daniel kembali ke kamarnya, berganti baju, bersiap turun mcncmani keluarganya makan. Di saat ini, Ryan datang melapor, “Tuan Daniel, ada kabar dari rumah sakit, Nona Victoria sudah sadar.”

“Oh.” Daniel mengangguk, “Nanti malam aku ke sana.”

Carlos ke kamar Tuan Besar, mendapati Tuan Besar sedang duduk di kursi roda, termenung melihat hujan di luar jendela. Tampak dari belakang, sungguh terlihat kesepian.

“Tuan Muda, anak baik, bawakan segelas teh ini untuk Kakck buyur.”

Sanjaya menycrahkan segelas teh kepada Culos, menasihatinya dengan suara pelan.

gelas tehnya, berjalan ke sana, memanggil

tidak

depannya dan memanggilnya lagi,

lamunannya, mendongak dan melihat Carlos, ia terkejut sejenak, lalu memeluknya dengan gembira: “Carlos, kenapa kamu ke

tehnya pada Tuan

T1

Tuan Besar sangat senang, setelah mengambil

agak terburu–buru, jadi mungkin jadi tidak sopan pada kakek buyur. Kakek buyut jangan marah.” Carlos

katakanlah. Jika tidak senang, kamu bisa melampiaskannya, bolch bertengkar dengan Kakek buyur, bolch berdebat dengan Kakck

Carlos sungguh tersentuh, Kakek buyut benar–benar

bersama, papi sudah pulang. Malam ini, kita sekeluarga bisa makan bersama.” Carlos

Besar terus menganggukkan

“Kakek buyut...

Carles dan

menjadi ramai. Carles dan Carla berebut

Nenek Riana

juga memeras jus buah

apa sulitnya memeras

aku akan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255