Bab 889

Dalam sekciika, ekspresi Daniel berubah. Ia sudah menduga sejak awal, suatu hari Lorenzo Moore akan menampakkan wajalinya….

Hanya saja, ia tak menduga akan secepat ini.

Selain itu, begitu datang, langsung menyerangnya sccara tiba–tiba.

Benar–benar sebuah hadialı pericmuan yang sangat bagus!!!

“Tuan Daniel, Anda masih mendengarku?”

Suara Thomas di sebrang telepon, membuyarkan pikiran Daniel.

“Ada hal lain lagi?” tanya Daniel sambil mengernyitkan kening.

“Tuan Jonson meneleponku pagi–pagi. Katanya ia dan Nona Victoria ingin menjelaskan kepada media. Mengembalikan reputasimu dan keluarga Wallance. la memintaku bertanya tentang

pendapatmu.”

“Aku ke perusahaan dulu.” Danici melihat jam tangan, “Luangkan waktu satu jam untuk bertemu dengan mereka hari ini.”

“Baik, akan kusampaikan.” Thomas juga berkata, “Sclain itu, Presdir Devina dalam pengejaran polisi. Untuk saat ini, seharusnya ia tidak akan berani bertindak gegabah. Anda bisa tenang mengatasi hal lain.”

Setelah menutup telepon, Daniel berdiri dan hendak keluar. Tiba–tiba, terdengar

tertegun, menolehkan kepala, melihatnya. Entah

tubuhnya masih lemah, suaranya sangat rendah, jadi ucapannya tidak

dan mendengar,

dan berbicara

sederhana yang selalu dikatakan

kecil, ia adalah orang yang tidak sabar. Ia selalu

“Tahan dirimu. Jika kamu tidak sabar, bagaimana bisa melakukan hal besar? Pelan–pelan menghadapi masalah. Jangan

ada Kakek

acuh ketika mendengar ucapan ini. Ia merasa Tuan besar hanya ingin menunjukkan kekuatan dan

Tetapi sekarang....

besar yang sudah sekarat dan berada di ambang kehidupannya, mengucapkan kalimat

campur aduk, matanya memerah dan air matanya perlahan

melihatnya. Ia dengan cepat mengatur suasana hatinya dan berbicara dengan berpura–pura angkuh, “Aku tahu! Sudah berbaring di ranjang pun masih ingin memamerkan

“Dasar, anak busuk!”

memarahinya dengan suara rendah. Tetapi karena sakit parah, ia tidak bisa memarahinya dengan

Daniel menggenggam tangannya, “Fokus pulihkan dirimu, ada anak–anak

ucapannya, Tuan besar lekas menganggukkan kepala dengan patuh. Ia juga berharap dapat

dengan tergesa–gesa dan ke kamar

sudah siap.” Ryan mendekat

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255