Bab 10

“Aku kirim nomor rekeningku kepadamu, setiap malam sebelum tengah malam kamu harus mengirimiku uang, paham?”

Tracy memperingatkannya sambil mengotak–atik ponselnya.

Di saat bersamaan, ponsel pria itu berbunyi ‘ting‘, menandakan sebuah pesan masuk.

Melihat rangkaian nomor rekening di layar ponselnya, bibir tipisnya yang dingin terangkat sedikit.

Menarik!

Di momen itu, ponsel Tracy lagi–lagi berdering.

Melihat nomor telepon Axel, Tracy mengangkat telepon dengan dongkol. Ia memaki di depan ponselnya, “Jangan mendesakku lagi, aku tidak punya uang bayar tagihan itu. Aku tidak mau pekerjaan Sky Well itu lagi, oke?”

Setelah memarahinya, ia langsung menutup telepon. Wajahnya merah kegeraman.

Memikirkan bahwa pekerjaan yang baru ia temukan langsung hilang, ia benar-benar frustasi.

Tracy terduduk lemas di atas sofa. Ia mengambil gelas anggur di depan pria itu, lalu meminumnya dan cegukan sambil mengeluh.

Susah payah mendapatkan pekerjaan malah dicelakai oleh

“Di Sky Well ada yang ingin mencelakaimu?”

ide muncul di benaknya, “Oh, ya. Apakah kamu bisa membayar tagihan

“Boleh!”

“Bagus sekali!”

tertekan hingga ingin menangis. Yang terpenting baginya sekarang adalah pekerjaan. Ia harus memikirkan

kasih, ini akan dipotong dari hutangmul” ujar

“Aku sudah bayar tagihannya, ya. Kalian

terima kasih Tracy.” jawab

sungguh telah membayarnya? Dengar-dengar totalnya 300 juta lebih, loh.” Seorang rekan kerja

mahal sekali, beberapa kartu kreditku telah digesek habis. Selanjutnya terpaksa menjalani hidup dengan perut kosong, hehe,” Tracy tertawa pahit, “Tapi

beberapa rekan kerja tidak tega padanya dan

terlalu rendah hati. Tagihan segini bahkan tidak cukup untuk membeli tasnya. Mana mungkin dia

aku yang traktir!”

rendah ini. Namun, demi pekerjaannya, ia

bawa mobil, sekalian aku antar kamu

aku bisa naik

menoleh kepala ke arah bar. Pria itu

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255