Bab 16

Ekspresi Daniel muram, lalu berjalan menjauh darinya…

Tracy melongo sembari melihat punggungnya. Tadi yang menabrakku adalah dia?

Area seluas ini, bahkan ada 4 pengawal melindunginya, kenapa dia bisa menabrakku?

Jangan-jangan…. dia sengaja?

“Tracy, kamu jalan tidak pakai mata, ya?!” Axel berkobar-kobar memarahinya.

“Maaf, maaf!” Tracy menunjuk ke arah Daniel pergi, “Barusan Presdir Daniel yang menabrakku, makanya aku tidak sengaja…” tutur Tracy dengan suara lemah.

“Kamu malah melempar tanggung jawab…”

“Manajer Axel,” Ryan memotong pembicaraan Axel, “Kamu sedang menyalahkan Pak Presdir?” tanya Ryan dengan dingin.

“Tidak, tidak, aku mana berani…” Axel buru-buru menjelaskan, “Aku bilang dia… bukan, maksudku diriku sendiri. Aku sendiri yang jalan tidak pakai mata.”

“Bagus kalau begitu.” Ryan menganggukkan kepala tanda puas, lalu ia mengingatkan dengan serius, “Kedepannya jalan harus berhati-hati, terutama di kantin, jangan membuang-buang makanan!”

“Baik!” Axel menundukkan kepala dengan lemas.

yang pengecut, Tracy bertepuk tangan dalam hati. Laki-laki brengsek ini akhirnya kena batunya juga! Kedepannya

Tracy,

tertutup,

di suatu tempat. Entah sekeras apa pun

apa pun tak berguna baginya. Cek CCTV Mall Central Park, coba

“Baik, segera kami selidiki!”

sesampainya di rumah, Bibi Juni sudah menyiapkan makan malam hangat nan

ke pundak Carla, mengusapkan kepala kecilnya ke wajah tembem

tidak seperti biasanya, ia malah menggelengkan kepalanya dan

berkata, “Mami, sejak

“Apa yang terjadi?”

Roxy. Dia menyadari kepalanya

CMC

esu.

belum hilang karena terkejut di Mall waktu itu?” ujar Bibi Juni, “Malam ini bawa dia

dicek.”

tidak tahan menyimpannya

“Emas?” Tracy terperangah.

ini….” Carles menggambarkannya dengan jari, “kurang lebih

ada emas seperti

di rumah. Tapi saat di Mall, seorang paman berbaju hitam bertopeng memberikannya kepadaku…”

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255