Bab 103

“Presdir!”

Para direktur menyapanya dengan hormat.

Karyawan lainnya menundukkan kepala memberi hormat.

Daniel menganggukkan sedikit kepala, lalu duduk di kursi hitam presdir.

Winnie menarik Tracy bergegas meninggalkan ruangan.

Di saat Tracy menginjakkan kakinya keluar dari ruang rapat, ia mendengar suara Daniel, “Semuanya jangan cemas. Aku sudah menemukan keberadaan chip itu. Sebelum hari besok, chip akan kembali ke tanganku!”

“Bagus sekali!”

Dewan direksi bertepuk tangan.

Seluruh tubuh Tracy tegang ketakutan. Tamatlah. Tampaknya orang-orang Daniel sudah menemukan tiga anaknya. Kali ini, identitas mereka pasti akan terungkap.

Bagaimana ini?

Bagaimana ini?

“Tracy, kamu sedang apa? gumam Winnie. “Tidak fokus saat bekerja. Kondisi seperti ini tidak diterima di kantor presdir!”

“Maafkan aku…”

ke toilet bilas wajahmu. Atur suasana hatimu, kemudian ke ruang pelatihan cari

kasih kak

toilet. Di dalam tidak ada orang, ia

“Halo, Nona!”

Bagaimana

Juni bingung, “Aku sedang merebus kacang

“Bukan, maksudku…

ingin menanyakan hal lebih detil. Setelah dipikir-pikir, Bibi Juni sedang membuat makanan penutup,

ia mengubah pembicaraannya, “Baiklah, aku

Juni sedang merebus makanan,

Tracy.

TK pun tidak meneleponnya. Berarti orang-orang Daniel belum mencari ke sana atau

apa pun itu, selama belum ditemukan, berarti ia

hitam yang

rapat, para karyawan menunggu di samping di dalam ruang rapat, serta

dari toilet, ia diam-diam mengarah

kedua rekan kerja

di kantor presdir. Ia mengulurkan tangan ingin mendorong pintu. Tiba-tiba kunci pintu elektronik memancarkan sensor inframerah. Dalam layar tertera tulisan

di dalam hati. Benar-benar otak udang.

kunci

mengandalkan peruntungan memasukkan nomor telepon

“Bip bip!”

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255