Bab 1122 

Lorenzo memandang dua anak, tatapannya agak ruwet. Tetapi dengan cepat, ia kembali tenang, ia menyunggingkan senyuman menyapa balik, “Halo, anak–anak! Selamat datang!” 

Setelah itu ia mengangkat tangan, memberi gestur tangan ‘silakan masuk‘. 

Tuan Besar Louis berjalan sejajar dengannya di depan. Mereka berjalan sambil berkomunikasi menggunakan bahasa Perancis. 

Tracy menggandeng anak berjalan di belakang. Ia menyadari Lorenzo agak aneh. Wajahnya agak memucat dan langkah kakinya pun tak sebertenaga dulu. 

“Luka Kakakmu belum sembuh?” Duke mendekat dan bertanya. 

“Apa?” Tracy sangat terkejut, “Kakakku terluka?” 

“Ugh.... Wajah Duke membeku, “Kamu tidak tahu? Gawat, mulutku keceplosan.” 

Tracy mengernyitkan kening, orang seperti apa yang dapat melukai Kakak? 

Selain itu, sudah selama ini, tapi Kakaknya tidak pernah mengungkitnya sama sekali. 

ada sesuatu yang

Duke panik, “Setidaknya jangan di depan kita, jika tidak, ia akan

sangat takut dengan Lorenzo. Ia sangat mengingat pelajaran yang ia

“Aku tahu.” 

atas. Anak ini benar–benar seperti anak kecil, ia bahkan

Meja makan sudah

semua orang untuk duduk dan makan. Tracy membawa anak anak ke ruang ganti baju untuk

Besar Louis. Fincent Louis bersulang dengannya,

Fincent juga meminta Duke dan Tracy bersulang

patuh, Tracy paham maksud Tuan Besar Louis. Walaupun hatinya tak ingin. tetapi ia juga bekerja sama

Carlos

sulit berkumpul bersama. Lebih baik kita cepat mengurus masalah pernikahan Duke dan Tracy? Berdasarkan tradisi kalian, sebagai keluarga dari pihak

pindah ke Negara Emron setelah belasan tahun, tetapi

melirik Duke sekilas, “Walaupun tidak ada ambisi, tetapi yang terpenting adalah bersikap tulus dan sederhana,

Lorenzo.” Duke berterima

tampak tak senang. Tetapi dengan segera ia bicara sambil menyunggingkan senyuman, “Di umur muda, Duke telah mendapatkan gelar kerajaan. Ini hal

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255