Duke ingin menghentikan, tetap Tracy sudah menembak.) 

Sebuah anak panah melesat dan mengenai pistol di tangan Tracy dengan tepat. 

Pistol itu pun terjatuh ke tanah dan pelurunya meleset. 

Tetapi Duke masih berlutut di atas tanah terkejut. Selunili badannya berkeringat seperti disiram air hujan. 

Jantungnya seolah hancur ditembak oleh pistol tadi. 

“Nona Tracy…” 

Ryan buru–buru mendekat, membawa Tracy dan Naomi yang pingsan. 

Kali ini, Duke tak lagi meronta–ronta, ia hanya memandang Tracy dengan putus asa. Melihat sosok Tracy menghilang dari pandangannya….. 

Akhirnya ia palam, Tracy bersedia mati daripada hidup bersamanya. Entah apa pun yang ia lakukan, ia tetap tak dapat meraih hatinya. 

Segala hal yang ia lakukan hanya membuat Tracy semakin jijik dan kesal… 

“Naomi, Naomi!” 

Ryan menggendong Naomi naik mobil, la khawatir ketika melihat tembakan di bagian dadanya, “Semua salah aku, aku tidak melindungimu dengan baik.” 

“Cepat pergi ke rumah sakit, cepat!” desak Tracy dengan buru–buru. 

“Baik.” 

matahari terbenam seperti darah. Hati

Melakukan suatu hal dengan lemah lembut, makanya

melibatkan orang

sekarang Naomi.

pasti tidak dapat memaafkan

Ryan mengendong Naomi ke dalam dan bersetu, “Dokter,

adalah orang yang kalem, selain masalalı Daniel. la tak pernah

menjaga sikap pasifnya, sama sekali tidak aktif

luar melihat ia sama sekali tak peduli dengan

ia tak lagi menutupi perasaannya. Kecemasannya, kesedihannya, kekacauannya diperlihatkan

semua… 

Dokter dan bemilang kali herpesan, “Hanus

sesuatu…. 

kami

sibuk. Tracy berjaga di luar kamar pasien, menunggu kabar dengan

menjawab. Ja berpikir

Ryan tidak terlalu banyak berpikir, ia lalu meletakkan ponsel dan

di waktu yang bersamaan, bukit Haruna sisi selatan

membawa

“Aku sudah bilang harus memulihkan diri dengan tenang,

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255