Bab 1396 

“Bagus kalau begitu….” 

Akhirnya Tracy menghela napas, untung saja Naomi baik–baik saja. Jika tidak, ia sungguh tak mampu memaafkan dirinya sendiri. 

Setelah melewati banyak hal, ia dan Naomi, serta Paula sudah seperti kakak adik. Satu per satu orang di sisinya pergi. Ayahnya, Bibi Juni, kakak dan sekarang hanya tersisa Naomi dan yang lainnya. 

la tidak ingin kehilangan siapa pun lagi. 

“Apa aku boleh masuk melihatnya?” tanya Ryan dengan buru–buru. 

“Boleh, tapi harus memakai pakaian APD.” Dokter mengingatkan, “Selain itu, karena luka tembak, kami sudah melapor polisi. Seharusnya polisi akan segera kemari dan membutuhkan kerjasama penyelidikan dari kalian.” 

Ryan tertegun sejenak, lalu menganggukkan kepala, “Baiklah, sudah seharusnya.” 

“Terima kasih.” Akhirnya dokter menghela napas, ia cemas Ryan akan berulah. Tak disangka ia begitu berkoordinasi dengan baik, tampaknya mereka bukan orang jahat. 

Awalnya Tracy ingin masuk melihat Naomi, tetapi ia tahu. Di saat seperti ini, Naomi seharusnya lebih membutuhkan Ryan daripada dirinya, jadi ia menunggu di luar kamar. 

“Nona Tracy, minum air.” Andi menuangkan segelas air untuk Tracy. 

lalu bertanya, “Kenapa

mengutus kami kemari mencari Anda. Tapi, kami tetap tidak bisa

menjelaskan situasi dengan sederhana.

atau Daniel?” Tracy curiga.

Ryan.” jawab Andi dengan spontan,

ia sudah didorong oleh Kiki. la lekas

pasti terjadi sesuatu dengan Daniel. la

menundukkan kepala, tak

juga tak berani

“Berikan ponsel padaku.” 

Tracy dan Naomi telah dibuang oleh orang–orang

menyerahkan ponselnya dengan lemah

Setelah berdering agak lama,

semakin cemas, ia

ini, akhirnya ada orang yang menjawab. Tetapi bukan suara Daniel, melainkan suara

beberapa saat kemudian ia

di sebrang telepon juga agak

Daniel?” Tracy mengendalikan suasana hatinya dan bertanya

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255