Bab 1484

“Tracy telah mengambil alih Keluarga Wallance?”

Lorenzo menyela kata–kata Naomi dan menanyakan pertanyaan kedua.

“Benar.” Naomi menjawab dengan jujur, “Sebelum insiden yang menimpa Presdir Daniel, ia telah mengalihkan seluruh saham dan harta kekayaannya pada Nona Tracy dan ketiga anaknya. Ia bahkan mengajak Nona Tracy menemui para pemegang saham terbesar, serta para petinggi perusahaan.”

“Setelah insiden yang menimpa Presdir Daniel, kantor pusat sengaja membuat masalah untuk mempersulit Nona Tracy. Namun, seluruhnya dapat dikendalikan oleh Nona Tracy, sekarang bagian internal telah sepakat untuk bersatu dan bekerja sama menghadapi seluruh masalah…”

“Apa anak–anak baik–baik saja?” Lorenzo kembali menanyakan pertanyaan ketiga.

“Carla terluka, Carlos dan Carles terkejut karena kejadian itu, terlebih lagi dengan musibah yang menimpa keluarga mereka, membuat suasana hati mereka memburuk. Tapi, tiga putri kecil baik–baik saja. Saat insiden itu terjadi, mereka tinggal bersama kami di Vila Sisi Utara…”

Baik.” jawab Lorenzo. “Bila terjadi bahaya besar, hubungi Jasper.”

“Tuan…”

Ketika Naomi masih mau berbicara, Lorenzo sudah mematikan teleponnya.

Masih memegangi ponselnya, Naomi merasa begitu gembira. Setidaknya, sekarang Tuan Lorenzo terbukti masih hidup, terlebih lagi ia masih peduli dengan Nona Tracy.

Tapi, apa maksud perkataannya itu?

“Bila terjadi bahaya besar, hubungi Jasper.”

Naomi merenungkan kembali perkataannya itu. Mungkin, ia menyuruhnya untuk tidak mengganggunya, namun jika benar–benar terjadi masalah besar, mereka bisa segera menghubungi Jasper….

la pun mengerti!

yakin, meskipun saat ini Tuan Lorenzo belum bertindak, namun ia menjanjikan

ini, Naomi langsung merasa percaya diri, tidak lagi merasa takut.

sepuluh menit yang lalu di kamar

lampu tidur untuk menerangi sebuah telepon kecil, lalu dengan canggung memutar nomor

nomor ini benar–benar

menghadapi bahaya besar, kita dapat

sekarang kita tidak

yang berada dalam bahaya. Kita

“Benar juga…”

“Tul, tut—-”

nada tunggu yang menandakan panggilan

itu

“Sebelumnya kita begitu merindukan Mami, tapi kita selalu menahan diri untuk

Mami, kita tidak boleh menelepon hanya karena kangen dengan Mami, bahkan menangis pun tidak boleh. Hanya boleh menelepon

sekali tidak

suara Mami mereka, melainkan sebuah suara yang terdengar dingin

anak

“Siapa ini?”

“Terdengar seperti…”

“Suaranya galak.….. Papi???

“Anak–anak, ada apa?”

sebrang telepon

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255