Bab 1669

Billy tidak berbicara, tetapi sorot matanya terlintas cahaya dingin…….

Meskipun dia tidak sehebat Daniel, tapi ia juga selalu dihormati sejak kecil, tidak ada orang yang berani memperlakukannya seperti ini.

Sedangkan sekarang, dia tidak harus tunduk pada Sammuel, juga diancam olehnya.

Sekarang dia masih membiarkan Billy, itu karena masih membutuhkan sedikit waktu sebelum berhasil mengambil alih Grup Wallance, jadi tidak boleh begitu cepat membuangnya…

Begitu mendapatkan Grup Wallance, mungkin ia akan segera membunuhnya.

Tentu saja, jika sekarang tidak mendengarkan Sammuel, setelah Tracy berhasil membalikkan keadaan, dia juga akan mati…

“Kamu tenang saja.” Sammuel bisa membaca pikirannya, “Grup Wallance adalah sepotong daging yang banyak lemak, bukan bisa memakannya hanya dengan 2 atau 3 suap, walaupun memakannya, kamu juga masih ada nilai untuk dimanfaatkan, asalkan kamu patuh, maka kamu akan menjadi menantuku yang baik.”

“Benar juga.…..…..” Billy tertawa dan mengejeknya, “Kecemerlangan Grup Wallance di dunia bisnis, mungkin tidak hanya sesederhana itu, asalkan wajahku ini masih ada, maka bisa mendapatkan keuntungan yang tak terhitung jumlahnya.”

“Baguslah kalau kamu tahu.” Sammuel sangat terus terang, “Kamu seharusnya bersyukur, dirimu masih ada nilai untuk dimanfaatkan, aku tidak akan membiarkanmu mati begitu cepat.”

“Apakah aku harus berterima kasih padamu?” Billy memelototinya dengan dingin.

perlu berterima kasih.” Sammuel menepuk–nepuk bahunya, “Orang yang bisa mengikuti arus

telah dipermalukan, tetapi juga hanya

saat ini, pintu ruangan diketuk dan terbuka.

setumpuk dokumen di pelukannya: “Ayah, semua data

Sammuel melirik jam tangannya, berdiri untuk merapikan jasnya, “Waktunya

orang sudah datang?” Billy bertanya

dan Tracy tidak datang.” Pengawal

“Itu……”

kata–kata Billy, berkata dengan

itu, dia berjalan keluar

panik, Sammuel bahkan bisa menyerang

yang di samping juga muram, menunduk dan merenungkannya

“Presdir Daniel, ayo.”

dari keluarga Amberson mendesak Billy,

memelototinya dengan dingin, menabrak Frisca dan

duduk di sofa, melihat punggungnya,

memarahinya dengan emosi, “Dia melampiaskan amarahnya padamu, Nona Kedua

muncul cahaya

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255