Bab 1688

“Aku tahu. Aku baik–baik saja.” Carlos berkata dengan serius seperti seorang dewasa, “Jadi kalian harus bersikap baik. Jangan membuat keributan, paham?”

“Iya, paham.”

Ketiga anak kecil itu langsung mengangguk dengan patuh.

“Pergilah bermain.” Carlos menunjuk ke bawah dengan dagunya,” Pelankan suara kalian. ”

“Baik, Kak Carlos…”

Setelah ketiga anak kecil itu selesai berbicara, mereka buru–buru menutup mulut kecil mereka, khawatir suara mereka terlalu kencang hingga mengganggu Carlos.

Para pelayan segera datang dan menggandeng anak–anak turun ke bawah. Seisi rumah itu pun sunyi seketika, hingga semua orang pun akhirnya dapat menghembuskan napas lega.

Ketika Carlos hendak kembali ke kamarnya, ia menyadari Lorenzo sedang berdiri di ujung lorong menatapnya, sorot matanya penuh kekaguman.

“Apa Paman mau berbincang–bincang denganku?”

Kebetulan Carlos juga ingin berbicara dengannya.

Sudut bibir Lorenzo sedikit terangkat. Ia memberi isyarat mempersilakan Carlos masuk ke dalam ruang kerjanya.

ke dalam ruang

di sampingnya dengan hati–hati menempelkan kain kasa ke atas jarum yang masih menancap pada tangannya,

dan makanan ringan, lalu

“Bagaimana lukamu?”

tehnya dan menatap Carlos

Carlos masih terbalut kain kasa. Masih terlihat darah yang samar–samar mengalir keluar. Pergelangan tangan kirinya terkilir, dan masih banyak luka

itu, ja juga terserang flu berat, mungkin disebabkan oleh kurangnya istirahat

Sammuel Amberson tidak menyakiti Carlos karena ia menganggap Carlos sebagai

Seluruh luka pada tubuh Carlos disebabkan

kecil, tidak ada

Jelas–jelas ia hanyalah seorang anak kecil yang berusia kurang dari

yang ingin kamu bicarakan?” Lorenzo tidak pernah

membawaku ke sini?” Carlos langsung menebak maksud Lorenzo, “Apa Paman ingin menukar Papi dan Mamiku

perlahan mengangkat alisnya. Sebutan ini

Biti.” Carlos

terus terang, “Aku harus membawanya kembali.”

seseorang seperti ini tidak boleh menggunakan ancaman.” Carlos mengernyitkan alisnya, “Ini

sedang mengajariku bagaimana untuk bertindak?” Lorenzo memandangnya

“Tapi aku tahu Paman tidak akan menyakitiku, dan Papi pasti

bangkit berdiri dan memberi hormat kepada Lorenzo, lalu ia pergi meninggalkannya

punggungnya yang kecil itu.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255