Bab 1852

Mereka berdua dengan cepat tiba di bandara, setelah melewati loket pemeriksaan keamanan, mereka sampai di ruang tunggu keberangkatan.

Brandon memberikan Dewi sebotol air mineral, ia tidak dapat menahan dirinya untuk bertanya, Dewi, kamu punya begitu banyak uang, kenapa malah berhemat seperti itu? Setiap kali bepergian hanya menggunakan kelas ekonomi, meluruskan kaki pun tidak bisa.

Aku bisa meluruskan kaki.Dewi kini sedang membaca jurnal medis.

Itu karena kamu pendek, tinggiku 180 cm, kakiku panjang, aku sangat menderita setiap kali naik kelas ekonomi.Brandon bergumam.

Kamu boleh ganti kelas ke kelas bisnis, tapi bayar sendiri.Dewi memelototinya, Tinggiku 162 cm, apanya yang pendek?

Betul, betul, kamu tidak pendek, kamu ini disebut mungil dan manisBrandon secepatnya menyanjungnya, Aku tidak akan ganti kelas, aku mau duduk bersamamu.

Dewi tidak menghiraukannya, ia lanjut membaca jurnal.

Brandon bosan, ia tidak punya pilihan lain selain bekerja, sambil memeriksa kondisi Group Smith, ia menemukan bahwa dalam enam bulan terakhir ini, Group Smith secara tibatiba terus menerus muncul masalah.

la membaca data sejenak, lalu tidak bisa menahan diri untuk berkata, Tampaknya memang ada kekuatan besar yang sedang mempermainkan Group Smith.

Semua sudah terjadi, kita juga tidak bisa mengubah apapun.Dewi sangat tenang, Sekarang satusatunya yang bisa kita lakukan adalah membantu putrinya saat dia berada dalam

kesulitan.

melihat hidup dan mati,

aku selalu berpikir, asalkan aku kuat, aku bisa mengontrol segalanya, tapi kenyataannya, ada beberapa

dengan sedih, “Kamu sudah berusaha sebaik mungkin, hasil akhirnya tidak ada hubungannya denganmu.

bukan karena kesombonganku, mungkin saja anak itu

lalu, saat ia masih seorang pemula, ia pernah merawat seorang pasien, seorang gadis kecil

dioperasi, namun pada akhirnya karena beberapa alasan, operasi itu gagal, anak itu

dunia.

itu membuat Dewi sangat terpukul, sebelumnya,

sikapnya sangat angkuh

pada ayah dari gadis itu bahwa operasi itu pasti akan berhasil.

bahwa ja sudah mulai menyiapkan

di

itu putus asa, ia sangat membenci Dewi, ia bersumpah

membayar ganjarannya

praktik, sampai saat la menerima

belum punya pengalaman yang cukup, itu adalah

yang wajar

jangan dibicarakan

mengubah topik pembicaraan, la berdiri dan berjalan menuju

ingin membasuh wajahnya dan

Duarrrl

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255