Bab1868 Takdir

Dewi bersandar di sofa dengan santai, memegang gelas susu hangat dan meminumnya.

Tak peduli di manapun, dia selalu begitu. Tidak berdiri dan duduk dengan postur yang benar. Jika bisa berbaring, dia akan berbaring. Jika bisa duduk, dia tidak akan berdiri …..

Intinya, dia tidak peduli dengan tanggapan orang lain, senyamannya dia saja.

Lorenzo menyipitkan matanya, menatapnya dalam–dalam, di matanya ada cahaya rumit, seperti sedang banyak pikiran …..

Setelah sekian lama, akhirnya Lorenzo bicara, tapi hanya satu kalimat sederhana, “Kamu minum bir?”

“Hm… Iya.” Dewi tidak menyembunyikannya.

Wati yang menyuruhmu minum?” Tanya Lorenzo langsung.

“Bukan, aku sendiri yang mau minum.”

Dewi tidak mau melempar tanggung jawab pada orang lain. Meski Wati sungguh ingin membuatnya mabuk,

tapi gagal, malah dia sendiri yang mabuk.

meninggalkanku?” Tanya Lorenzo

ini, Dewi tidak bicara. Otaknya berpikir

apa dia

di ruang bawah tanah, dan menyiksanya setiap

seperti itu. Tuan–tuan yang dominan, memang suka berbuat seperti

menulis sebuah buku, demi memberi pełajaran pada tokoh wanitanya, tokoh pria itu mengurung tokoh wanitanya di tempat penjinakkan hewan hingga tokoh wanita itu

Psikopat!!!

hal ini, melihat tatapan Lorenzo, Dewi jadi merasa aneh …..

pertanyaanku.” Lorenzo mengerutkan

“nonan baru

manilah danannku?” Noud tidak mendanh malah hastanın

hanya mendengar kata penting ini.

juga bukan kekasihmu, mana

Lorenzo dalam, “7 tahun lalu…..*

7 tahun lalu, aku

memotong ucapannya dan bicara

masih kecil,

juga kebetulan. Saat itu ada sesuatu

tidak bisa membohonginya. Meski agak kejam, mengatakan yang sebenarnya lebih baik daripada terus

anggap saja yang kamu katakan itu benar. Kamu menghalangi peluru, itu tidak disengaja. Masalah 7 tahun yang lalu, kamu juga sudah

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255