Bab 1869

Dewi merasa agak gugup, tidak berani menatap matanya dan bertanya dengan gagap, “Kamu … Kamu mau apa?”

Lorenzo mencubit dagunya, perlahan–lahan semakin dekat dengannya, napasnya yang panas berhembus di wajahnya, disertai daya tarik yang menggoda.

Bibirnya, dengan lembut menyentuh dahinya, lalu perlahan–lahan ke arah bawah….

Seperti hujan gerimis, turun ke alisnya, matanya, pangkal hidungnya, pipinya ….

Jantung Dewi mendadak berdetak dengan cepat, tidak berhenti berdegup, seolah hampir keluar dari dadanya….

Sungguh aneh, jelas–jelas dia bisa mendorongnya, tapi ia seperti tidak ingin mendorongnya ….

Ketika ciumannya jatuh di bibirnya, keduanya seperti tersengat listrik, seluruh tubuhnya menjadi gugup ….

Pikiran Dewi terlintas sebuah momen yang samar, pria muda tidak sengaja mencium bibir wanita, keduanya

pun membeku ….

Dua hati anak muda terhubung oleh ciuman yang murni ini.

Seperti perasaannya saat ini ….

Jauh, tapi juga terasa familier.

cepat, satu tangannya memegang wajah

luar terdengar suara

sadar kembali, buru–buru mendorong

juga sedikit salah tingkah, membelakanginya, mengatur

berat, “Ada apa?”

penting yang

“Tunggu.”

menatap Dewi, “Istirahatlah baik–baik,

merah, memandang Lorenzo sejenak, lalu buru–buru

Bab 1869

20 mutiara

ranjang, mendekap dadanya,

orang yang tidak pernah berpacaran dan selalu tidak tertarik pada

suatu perasaan yang familier ….

Sebenarnya ada apa ini?

minum terlalu

Pasti efek alkohol.

apa pun tidak akan

tidak

Lalu, sebenarnya kenapa?

bantal, bolak–balik di ranjang, terus

menatap Jeff dengan tatapan seperti mau menerkam

Wiwi, ada masalah sebesar apa pun tidak boleh

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255