Tiga Harta: Ayah Misterius…

Bab 1885

Saat itu juga, Dewi merasa seperti terancam. Ia selalu mendengar kalau pria menyukai wanita yang bertubuh montok dan seksi. Mungkinkah Lorenzo….

la mengalihkan pandangannya menatap Lorenzo. Pada saat bersamaan, Lorenzo juga menatapnya, “Apa kamu lapar? Mau makan di ruang istirahat?”

“Oh, boleh.”

Dewi juga ingin pergi dari sini. Ia merasa begitu banyak mata di sekelilingnya yang tertuju

padanya sepanjang waktu, membuatnya merasa sangat tidak nyaman.

Lorenzo memberi isyarat, lalu kedua pengawal wanita datang dan membawa Dewi pergi.

Dewi baru saja berjalan beberapa langkah, lalu ia menoleh ke belakang dan melihat Juliana

sedang duduk di kursinya, dengan anggun berbincang-bincang dengan Lorenzo.

Kening Dewi bertaut. Hatinya merasa kesal. Ternyata Lorenzo ingin mengusirnya agar bisa

dekat dengan wanita lain.

“Kak Wiwi!”

Saat itu juga, terdengar sebuah suara ramah yang memanggilnya.

Dewi mendongak dan melihat bahwa pemilik suara itu adalah Wati.

ini penampilan Wati begitu sederhana, tidak menarik

minum dan berbincang-bincang dengan beberapa

ruangan, tidak berani

saat ini. Ia

“Kenapa

tersenyum canggung, lalu mengganti topik pembicaraan, “Maaf, Kak Wiwi! Semalam aku mabuk, jadi

apa-apa.” kata Dewi sambil tersenyum,

pergi bersama!”

“Boleh.” Wati sangat gembira.

istirahat, para pelayan sudah menyiapkan berbagai

mewah.

makanannya begitu ia duduk, sama sekali tidak

seorang wanita kaya

itu. Ia tidak dapat menahan dirinya

Wiwi, sebenarnya

tidak mengerti

ingin melanjutkan perkataannya, namun tidak

kalau aku dikirim oleh

pelatihan atau seleksi, seperti bagaimana harus bersikap

kenapa aku begitu sulit untuk

dengan tepat menebak isi pikiran

berulang

sepotong kue padanya, “Siapa

saja memainkan piano tadi….”

pendidikan yang terbaik. Juliana juga tidak pernah mengecewakan ayahnya, ia begitu luar biasa, dan merupakan kandidat yang dipilih

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255