Bab 1945

“Heh!” Lorenzo tertawa mencibir, “Perkataan kalian seperti ini, seolah-olah menunjukkan bahwa posisi kalian begitu tinggi….”

“Bukan, bukan begitu. Kami mana berani….”

Jasper bergegas menjelaskan.

“Cukup,” Lorenzo memotong ucapannya dan memerintahkan, “Siapkan sebuah hadiah.”

“Hadiah?” tanya Jasper penasaran.

“Benar,” Lorenzo berpikir sejenak, lalu berkata, “Semakin mahal semakin bagus, untuk perempuan.”

Jasper segera

kamar Dewi dan mendapatinya sedang bermalas-malasan di

penata rias sedang merapikan riasan wajahnya, penata rambut juga sedang menata rambutnya, dan beberapa pelayan wanita sedang mempersiapkan

di pesta perjamuan

menatapnya diam-diam, tatapannya

tidak beralih dari tabletnya, “Lagipula, aku

kalau begitu makanlah yang

Dewi

langkah kakinya dan berpaling

Dewi mengarahkan pandangannya menatap Lorenzo.

Lorenzo berubah gembira. Ini pertama kalinya

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255